Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Horor "Alena: Anak Ratu Iblis", Apanya yang Seram?

9 Januari 2023   10:38 Diperbarui: 9 Januari 2023   14:30 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nggak, B aja," jawabnya.

"Iya, B aja, kayak di sinetron," timpal adiknya.

Kemudian adegan berlanjut dengan timing 20 tahun kemudian (kalau tidak salah ingat). Seorang pria berlari-lari menuju mercusuar. Dia ingin menemui salah satu cucu kakek yang sudah dewasa itu. Dia menaiki anak tangga yang melingkar itu. Lalu dia membangunkan orang yang dicarinya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Pria itu lantas menyalakan televisi. Dia memberitahukan bahwa ada berita tentang pencurian kunci segel pengurung Lilith. Menjadi perhatian saya mengenai timing berita yang ditonton.

Perjalanan si pria itu sampai menaiki tangga mercusuar menurut perkiraan saya, butuh waktu sekitar 2 atau 3 menit, tapi ketika dia menyalakan televisi, pembaca berita baru membacakan beritanya.

Logika saya, seharusnya berita itu sudah berakhir mengingat durasi berita televisi sangat singkat. Dugaan saya, pria itu melihat berita di tempat lain lalu bergegas menuju mercusuar dan memberitahukan berita itu.

Jadi, harusnya berita itu sudah berakhir ketika dia menghidupkan televisi. Lain cerita, ketika dia sudah berada di situ, menyalakan televisi lalu tiba-tiba ada berita itu. Dia baru tahu saat itu, masuk logika saya.

Kemudian adegan beralih pada sekelompok orang pengikut sekte pemuja iblis mencoba membuka  dan membebaskan Lilith melalui kunci yang dicuri itu. Lagi-lagi tidak terlihat adegan yang menyeramkan.

Setting gua-nya tidak terlihat seperti gua. Editingnya kurang smooth dan cantik. Warna emas di dalam gua juga terlihat banget bohongannya. Saya dan dua anak saya jadi bertanya-tanya efek seramnya di mana?

Adegan berlanjut ketika Lilith yang terkurung di gua bebas. Efek pecahan es yang membungkus tubuh Lilith juga kurang cantik. Terlihat banget pecahan-pecahan es itu editan sehingga tidak memunculkan rasa takut atau tegang. Setidaknya bagi saya dan kedua anak saya.

Kata anak saya sih, mirip editan di sinetron Indosiar. Terihat banget. Lalu ia membandingkan editing di film Avatar: The Way of Water. Padahal, film ini juga imajinatif. Tidak sungguh-sungguh terjadi di dunia nyata. Tapi sang sutradara mampu memacu adrenalin para penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun