Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pesan-pesan Tersirat dari "Avatar: The Way of Water"

7 Januari 2023   13:25 Diperbarui: 7 Januari 2023   14:12 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: kompas.com

Kamis 5 Januari 2023, dua anak saya mengajak saya menonton di Cinema XXI Plaza Depok, Kota Depok, Jawa Barat. Begini nih kalau anak-anak masih libur sekolah. Inginnya di luar rumah.

Mereka mengajak saya menonton Avatar: The Way of Water. Anak kedua saya sebenarnya sudah menonton bareng kawan-kawan SMA di kelas yang sama. Tapi karena ceritanya bagus, jadi dia ingin menonton lagi.

"Bunda kan nggak suka nonton di bioskop," kata saya. Tidak suka karena harus "terkurung" di ruangan dan tidak bisa ke mana-mana.

"Ceritanya bagus banget Bund," kata anak kedua saya.

"Coba dicek jam berapa mainnya?" tanya saya luluh juga.

"Ini ada yang jam 15.25," jawab anak saya setelah dia mencek di hpnya.

Ok, baiklah. Berhubung di hari itu saya tidak ada agenda ke mana-mana, jadi saya memenuhi permintaan anak-anak saya. Permintaan yang berulang kali diajukan itu, akhirnya bisa saya penuhi juga. Kebetulan sudah lama juga saya tidak nonton di layar lebar.

Kami pun ke Plaza Depok dengan naik angkot. Turun di depan Terminal Depok lalu menyeberang deh lewat jembatan penyeberangan orang. Sebelum berangkat, suami sudah mewanti-wanti saya agar anak-anak, terutama bocil jangan sampai menonton  adegan vulgar.

"Soalnya, Daddy dengar-dengar ada adegan vulgarnya juga," kata suami. Saya mengiyakan meski saya sendiri belum tahu alur ceritanya.

Akhirnya kami pun menonton. Membayar untuk tiga tiket yang dibeli secara langsung, tidak beli secara online. Kebetulan anak pertama saya sudah menonton, tapi ketika diajak untuk menonton lagi dia tidak mau. Jadi, hanya saya dan dua adiknya yang menonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun