Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menu Sarapan, Sup Krim Nasi JKT 34

16 Desember 2022   11:26 Diperbarui: 16 Desember 2022   11:59 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak hari ini tidak sekolah. Katanya sih libur. Sudah tidak ada pembelajaran setelah selama empat hari diadakan class meeting usai pelaksanaan Pengulangan Akhir Semester (PAS).

Soal libur ini sih belum ada pengumuman resminya juga di group kelas. Baik di kelas anak pertama, maupun di kelas anak kedua saya. Termasuk info jadwal kapan pengambilan raport.

Karena anak-anak libur, jadi saya bisa santai sejenak. Biasanya habis shalat subuh saya langsung berkutat di dapur sambil memikirkan menu sarapan apa yang akan disajikan.

Kali ini, saya bisa lanjut dengan membaca Alquran. Setelah itu baca-baca berita online atau baca tulisan-tulisan di Kompasiana. Jika sudah merasa puas, baru deh beranjak ke dapur hehehe...

Nah, hari ini saya bikin sup krim. Isinya nasi, jagung pipil, kepiting dan tempe yang sudah dibejek-bejek alias sudah dihancurkan. Tentu saja ala saya, Chef Bunda Tety. 

Kalau disingkat jadi sup krim JKT (jagung, kepiting, tempe). Saya tambahkan 34 merujuk nomor rumah saya. Okey saya kasih nama menu sarapan ini, sup krim JKT 34. Eits, jangan protes ya. Pemberian nama menjadi hak preogratif chef.

Cara bikinnya juga mudah. Nasi dan kawan-kawannya itu direbus, terus tambahkan 1 sdm tepung tapioka dan 3 sdm tepung terigu yang sudah dilarutkan. Aduk-aduk. 

Masukkan bumbu lada dan bawang putih yang sudah dihaluskan. Kasih sedikit penyedap rasa, aduk-aduk deh sambil koreksi rasa dan koreksi kekentalan sup. 

Jika merasa terlalu kental tambahkan lagi air, jika dirasa terlalu encer, tambahkan lagi tepung sagu atau tepung terigu. Simpel kan? Tidak ribet.

Matang, sajikan di piring mangkok, saya taburi bubuk cabai karena anak-anak suka makanan pedas. Saya taburi juga potongan keju. Taraa... jadi deh, sajian siap disantap.

Cepat banget kan? Tidak butuh waktu sampai 30 menit lho. Praktis dan simple. Saya bikinnya juga santai. Kalau bisa dibuat mudah mengapa harus dibikin repot. Iya, kan? Bukan begitu? Begitu bukan?

"Kak Putik, Kak Najmu, ayo sarapan," panggil saya.

Kedua anak saya pun bergegas ke meja makan. Saya ingin melihat reaksi anak-anak atas sajian ini.

"Bagaimana, enak? Rasanya aneh nggak?" tanya saya penasaran seraya berdiri di samping meja makan, menatap kedua anak saya yang duduk saling berhadapan.

Setelah dicoba, anak-anak sih bilang rasanya enak, tidak aneh. Mungkin karena masih dalam keadaan hangat ya jadi enak-enak saja di lidah dan di perut. Aslinya mah...memang enak kok hehehe...

Alhamdulillah sepiring itu habis disantap oleh anak pertama saya. Anak kedua malah pakai nambah. Syukurlah, kalau sajian ini disukai anak-anak.

Sajian yang cukup bergizi dan menyehatkan. Mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Kurang sayuran saya sebagai sumber serat. Stok sayuran di kulkas habis soalnya. Kalau kata pepatah, tidak ada akar, rotan pun jadi. Begitu.

Kalau kepiting dan gurita (biasanya beli di minimarket di sekitar Depok 2) sih memang kesukaan anak pertama saya, tapi kalau dicampur dengan tempe, entah rasanya seperti apa.

Tadi sih waktu saya cicipi, di lidah saya sih ya enak-enak saja, entah di lidah anak-anak. Kan namanya juga bereksperimen. Bisa berhasil, bisa gagal. Tapi syukurlah, habis juga...

Demikian. Selamat beraktifitas di hari Jumat yang penuh barokah. Semoga semuanya sehat selalu. Jangan lupa bersyukur. Jangan lupa bahagia. Terima kasih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun