Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arisan RT, antara Seni Bertetangga dan Bersilaturahmi

18 Oktober 2022   13:33 Diperbarui: 18 Oktober 2022   13:35 2479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluhan ini datang dari tetangga yang rumahnya berada di "lorong". Setelah ditelusuri, truk sampah tidak melewati lorong tersebut. Sementara tetangga yang rumahnya dilewati truk sampah sejauh ini sih tidak ada keluhan.

"Seharusnya Asep ikut mengawal ketika truk sampah lewat, jangan dibiarkan begitu. Jadi kan nggak ketahuan terangkut atau nggak itu sampah," kata tetangga. Asep ini adalah petugas kebersihan di sektor Berlian.

Begitulah, terkadang arisan bisa menjadi semacam rapat dadakan. Ketika rapat resmi agak susah mengumpulkan sekian banyak warga karena kesibukannya, nah mengapa tidak memanfaatkan moment arisan saja? 

Kegiatan rutin bulanan ini menjadi media musyawarah untuk membahas hal-hal yang menjadi kebutuhan dan permasalahan di lingkungan RT. Rapat pun menjadi santai tapi serius, serius tapi santai. 

Terlebih arisan juga dihadiri oleh Ibu RT sebagai "petinggi" di lingkungan RT sehingga apa yang disampaikan kepada orang yang tepat. 

Adanya arisan RT ini juga semakin menguatkan solidaritas antartetangga. Ketika ada tetangga sakit, wafat, atau ada kesulitan, para tetangga ramai-ramai saling membantu pun menengok atau melawat.

Seperti arisan kemarin, usai arisan ibu-ibu warga RT 003 mampir ke rumah Ibu Dewi untuk melayat karena suaminya, Pak Christ meninggal dunia. Meski beda agama, budaya, suku bangsa, justru semakin menguatkan solidaritas.

Bukan sekedar melayat, para ibu juga paginya bergotong royong mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk para tamu. Semisal menyiapkan makanan kecil dan minuman. Sangat guyub.

Arisan juga terkadang diisi dengan pelatihan atau demo-demo yang dapat meningkatkan skill. Demo memasak atau merangkai kerajinan dari barang bekas.

Terkadang pula, dari kegiatan arisan ini, muncul ide untuk refreshing bersama. Kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan jiwa. Menghilangkan stres dan beban pekerjaan sehari-hari. Ya, boleh dong ibu-ibu juga healing seperti yang lain.

Jadi, siapa bilang arisan tidak penting dan tidak bermanfaat? Tidak ikut arisan justru tidak seru, jadi tidak mengenal lingkungan RT. Hanya terpaku pada dunianya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun