Ini menu sarapan anak-anak tadi pagi. Omelet mie telur. Isinya soun, buncis, wortel, kol, dan kentang. Yaaah...telur lagi, telur lagi. Hehehe...biarin...! Yang penting sehat dan menyehatkan.
Semalam sebenarnya anak saya request sarapan onigiri. Itu lho nasi kepal khas Jepang. Cuma saya lupa beli rumput lautnya. Tidak jadi deh bikin itu.
Sebagai penggantinya, saya bikin omelet mie telur saja deh. Caranya juga mudah. Semudah membuat telur dadar. Praktis pokoknya.
Menu ini tidak terlalu baru juga sih. Hanya bahan-bahan campurannya saja yang berbeda. Pengolahannya juga sedikit berbeda. Beda tipislah alias beti.
Omelet memang biasanya kerap disantap saat sarapan. Tapi bisa kapan saja, lantaran cara membuat omelet yang mudah dan cepat.
Biasanya, menggunakan telur sebagai bahan utamanya. Nah, kali ini saya tambahkan mie, soun, wortel, buncis, kol, dan kentang. Telur ayamnya 2 butir saja.
Kalau sebelumnya bahan sayuran ditumis dulu, kali ini tidak. Dicampurkan begitu saja ke dalam telur kocok. Kasih sedikit penyedap rasa.Â
Tapi, sebelum dicampur buncis, wortel, kol yang sudah dicuci, dipotong kecil-kecil. Tidak lupa tambahkan juga potongan 2 lembar bawang daun.
Seduh 1 bungkus mie instan dan 1 bungkus soun ukuran kecil dengan air panas. Tiriskan dan sisihkan.
Bumbunya juga tidak banyak. Hanya 3 siung bawang putih dan lada yang diulek dicampurkan ke dalam adonan telur kocok. Â Tambahkan 2 sendok makan tepung tapioka atau tepung sagu. Aduk-aduk.
