Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Akses Keuangan dan Digital Perempuan Indonesia Masih Rendah, KemenPPPA Luncurkan Koalisi IKDP

21 September 2022   15:22 Diperbarui: 21 September 2022   15:30 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Humas KemenPPPA

Tidak dipungkiri, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19 terus bertumbuh. Kondisi ini menjadi salah satu penopang perekonomian di dalam rumah tangga.

Siapa lagi kalau bukan sosok perempuan yang berada di balik pertumbuhan UMKM ini. Ya, karena sebagian besar pemilik dan pengelola UMKM yang mampu bertahan di tengah badai pandemi itu justru dikelola dan dimiliki oleh kaum perempuan.

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat ada sekitar 53 persen usaha mikro dan 51 persen usaha kecil dimiliki oleh perempuan. Sementara itu, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan mencatat sekitar 95 persen penerima kredit usaha ultra mikro pemerintah juga perempuan.

Tentu saja ini menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Sayangnya, tingkat literasi keuangan perempuan masih tertinggal dibandingkan laki-laki. Terutama akses terhadap keuangan digital.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan pada 2019 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menemukan, perempuan masih tertinggal jauh di belakang laki-laki di bidang tersebut.

Di Indonesia, akses perempuan kepada keuangan lebih rendah daripada laki-laki. Meski dalam pembuatan akun perbankan sudah diberikan kemudahan, namun dalam hal literasi keuangan indeks perempuan berada 4 persen di bawah laki-laki. 

Padahal perempuan di Indonesia memiliki peranan sangat penting dalam bidang UMKM, khususnya mikro. Karena itu, memberikan akses dan literasi keuangan kepada perempuan menjadi hal yang sangat penting.

Kondisi inilah yang membuat perempuan usaha yang dikelola perempuan agak sulit berkembang. Padahal, akses keuangan digital ini sangat vital dan strategis dalam pertumbuhan suatu usaha. Termasuk usaha yang bergerak di sektor UMKM. 

Meski saat ini transaksi keuangan sudah terdigitalisasi, namun ternyata masih terjadi kesenjangan secara gender. Literasi keuangan digital perempuan juga masih tertinggal.

Hal inilah yang menjadi concern perhatian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Pemerintah menyadari perempuan yang paham literasi keuangan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun