Alasan lain mengapa saya tidak mengulas menu sarapan, ya karena kesibukan saya saja. Tidak sempat foto makanan yang saya sajikan. Mau bikin tulisan tanpa foto pendukung kan ibarat makan sayur tanpa garam. Hambar. Ambyarrr. Pulang juga agak malam dan berkutat dengan membuat laporan. Mata saya sudah redup.
Nah, tadi pagi, saya bikin menu sarapan yang cukup sederhana. Meski sederhana, cukup lengkap kandungan gizinya. Ada karbohidrat, protein, serat, mineral, vitamin. Jadi, cocoklah buat sarapan.
Menu kali ini saya bikin telur dadar mie isi kol, tahu, irisan bawang bombay, jagung pipil, dan bakso. Atau dengan kata lain telur dadar mie goreng. Ya, karena bahan-bahannya sama saja kalau mau bikin mie goreng.
Caranya, bawang bombay dan bawang putih cincang ditumis dengan sedikit margarin. Lalu masukkan kol, potongan tahu, jagung pipil, dan potongan bakso. Diaduk-aduk. Kasih sedikit air.
Kemudian masukkan mie yang sudah direbus. Aduk-aduk. Kasih sedikit garam, sedikit lada bubuk, sedikit penyedap rasa. Koreksi rasa. Selesai. Matikan.
Selanjutnya, aduk 2 butir telur ayam sampai merata, kasih sedikit garam dan sedikit lada bubuk, aduk-aduk, baru masukkan mie goreng tadi. Aduk-aduk.
Lalu panaskan wajan antilengket dengan sedikit margarin, tuangkan adonan telur dadar mie goreng. Dadar deh sambil ditutup. Tidak beda jauh dengan cara membuat telur dadar Padang. Cuma bahan campurannya saja yang beda. Balikkan telur dadar agar matangnya merata. Sajikan deh di piring.
Taraaa... jadi deh telur dadar mie goreng ala chef Bunda Tety. Tidak sampai 30 menit jadi. Simpel banget, kan? No ribet pokoknya. Bagaimana penampakkannya? Menggoda selerakah?
"Kakak Putik, Kakak Najmu, ayo sarapan," kata saya.
"Ini apa, Bund?" tanya anak-anak ketika berada di meja makan.
"Telur dadar mie goreng," jawab saya.