Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Teruntuk Elit Parpol, Jangan Jadikan Kesehatan sebagai "Komoditas Politik"

17 Agustus 2022   21:23 Diperbarui: 18 Agustus 2022   07:48 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dan anggaran kesehatan ini meningkat setiap tahunnya dengan daya serap di atas 90%. Dari jumlah anggaran ini saja sudah bisa menjadi indikator keberpihakan pemerintah kepada sektor kesehatan," tuturnya.

Dari dimensi kebijakan, saat ini DPR bersama Presiden Joko Widodo, dan Kementerian Kesehatan sedang melaksanakan transformasi Sistem Kesehatan Nasional yang mencakup 6 transformasi. 

Yaitu Transformasi Layanan Primer, Transformasi Rujukan, Transformasi Ketahanan Kesehatan, Transformasi Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Sistem Informatika Kesehatan. 

"Jadi ke depannya, layanan kesehatan Indonesia akan terkumpul dalam satu data tunggal atau big data yang terintegrasi dengan yang lain," tandas politikus Golkar ini.

Ketua Umum PB IDI dr. Abid Khumaidi (dokpri)
Ketua Umum PB IDI dr. Abid Khumaidi (dokpri)

Politik kesehatan dan politisasi kesehatan

Dokter Adib Khumaidi, SpOT, mengemukakan, kesehatan saat ini belum dianggap sebagai modal utama kelangsungan pembangunan Nasional. Hal ini terlihat dari cara pandang para elit politik dan pemerintah.

Setidaknya terlihat dari kepemimpinan yang masih memahami kesehatan sebagai pengobatan saja (paradigma sakit) dan tanggung jawab sektor kesehatan saja. Tidak menjadikan sebagai tanggung jawab semua sektor. Tidak menempatkan kesehatan sebagai mainstream pembangunan nasional.

Kesehatan hanya sebagai "komoditas politik" dengan membawa konsekuensi "memanfaatkan" SDM bidang kesehatan sebagai komponen di dalamnya. Salah satunya adalah dokter.

Karena itu, sudah saatnya para dokter
membuka mata lebar-lebar terhadap masalah kesehatan yang terjadi. Memberikan solusi terbaik dalam mengatasinya. Para dokter harus terlibat aktif dalam membentuk tatanan perencanaan kesehatan Indonesia.

"Masalah kesehatan tidak serta merta diserahkan begitu saja kepada para politisi dan dijadikan agenda politik demi kepentingan tertentu," tandasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun