Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Ada KKM di Kurikulum Merdeka

9 Agustus 2022   20:45 Diperbarui: 9 Agustus 2022   21:04 4561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 7 Agustus 2022, bertempat di Milli Point, KSU Depok, Jawa Barat, silaturahmi antara wali kelas X-6 dengan wali murid terwujud juga. Ini menjadi pertemuan pertama kalinya setelah proses pembelajaran mulai efektif. 

Pertemuan ini penting mengingat kurikulum merdeka mulai diterapkan pada tahun ajaran 2022/2023. Para wali murid belum begitu paham maksud dari kurikulum merdeka belajar itu. 

Dalam pemikiran para wali murid bahwa kurikulum merdeka tidak ada lagi "pengkotakan" kelas IPA, IPS dan Bahasa. Sekarang, pembagian kelas berdasarkan peminatan. Tapi apakah sesederhana ini?

Kurikulum merdeka belajar sebagaimana kita ketahui diatur dalam Keputusan Mendikbud Ristek No. 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak.

Nah, yang menjadi pertanyaan, apa perbedaannya dengan kurikulum sebelumnya? Apakah hanya akan diterapkan bagi pelajar di tingkat SMA saja, atau juga di tingkat lainnya? 

Apakah kurikulum yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim, ini juga akan benar-benar menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia? 

Wali kelas menjelaskan, Kurikulum Merdeka yaitu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya. 

Siswa bisa memilih kombinasi mata pelajaran sesuai dengan minatnya. Pantas, saat mengisi data saat daftar ulang ada pertanyaan seputar pelajaran yang diminati dan tidak diminati.

Berdasarkan peminatan inilah, para peserta didik dikelompokkan dalam satu kelas. Khusus kelas anak saya, lebih dominan ke pendidikan kewirausahaan, meski ada juga beberapa yang lebih ke seni. Kurikulum Merdeka ini diyakini akan semakin membuat siswa lebih aktif. 

Namun, di kelas X peserta didik masih mempelajari mata pelajaran umum. Belum ada mata pelajaran pilihan. Peserta didik baru memilih mata pelajaran sesuai minat di kelas XI dan XII dari kelompok mata pelajaran yang tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun