Dari diskusi kedua pihak, ada kerja sama yang bagus yang bisa terjalin antara Indonesia dengan Belanda di bidang pendidikan maupun penelitian. Nantinya, kerja sama yang dilakukan akan melibatkan Ditjen Pendidikan Vokasi maupun Ditjen Dikti Ristek.
"Kita sepakat akan kerja sama di vokasi. Karena kita sudah tahu, banyak yang sudah dipelajari di vokasi ini, dan sudah ada kemajuan di bidang vokasi," tutur Mas Menteri, begitu biasa ia disapa.
Tidak lupa, akan ada pertukaran mahasiswa dari Indonesia maupun Belanda. Saat ini, sudah ada 6 universitas yang berniat melakukan pertukaran mahasiswa. Diharapkan, ke depannya akan lebih dari jumlah tersebut.
"Saat ini sudah ada  6 perguruan tinggi di Belanda yang menerima mahasiswa magang dari Indonesia. Setelah pertemuan ini, saya berharap jumlah perguruan tinggi yang menerima mahasiswa magang asal Indonesia akan bertambah," katanya.
"Nanti kita akan meminta jumlahnya lebih besar terkait pertukaran mahasiswa ini. Dari puluhan mahasiswa, nanti akan ada ratusan mahasiswa yang menjalani pertukaran pelajar. Lalu juga akan ada peningkatan universitas dari Belanda yang menjalani kerja sama pertukaran pelajar," lanjut Nadiem.
Mendikbud Ristek berharap kerja sama ini akan terus ditingkatkan demi ada kemajuan di bidang pendidikan, kebudayaan, dan lainnya.
Delegasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Sains Belanda yang dipimpin langsung Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda, Robbert Dijkgraaf menyambangi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Jakarta, Kamis, 21 Juli 2022.
Kurikulum Merdeka Belajar
Terkait Kurikulum Merdeka Belajar yang digulirkan Menteri Nadiem dan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2022/2023, Menteri Dijkgraaf berpandangan sangat bagus.Â
Kurikulum ini dinilainya memiliki keunggulan karena lebih fokus dan lebih sederhana pada materi yang penting atau esensial.
"Karena lebih fokus itulah, maka belajar lebih mendalam dan tidak terburu-buru. Dapat membuka wawasan dan ide siswa untuk memacu dirinya lebih kreatif dan inovatif. Dapat mengasah kemampuan para siswa untuk dapat berpikir kritis, ilmiah, dan analitis," tuturnya.
