Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Harus Masuk SMK(N)?

18 Juli 2022   21:10 Diperbarui: 19 Juli 2022   08:50 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin 18 Juli 2022, hari pertama anak kedua saya mengikuti kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dan Latihan Dasar Kepemimpinan Taruna (LDKT) di SMK Negeri 2 Depok. 

Sekolah yang beralamat di jalan Abdul Wahab, Pintu 2 Telaga Golf, Sawangan Lama, Kecamatan Sawangan, dan persis di belakang Kelurahan Sawangan, ini adalah SMKN terbaik di Kota Depok, Jawa Barat.

Anak saya memilih SMK Negeri 2 Depok karena ia berminat di desain mode atau tata busana. Ia memang suka menggambar animasi dan desain-desain mode. Jadi, ia tidak masalah masuk ke SMKN ini.

SMK Negeri 2 Depok ini memiliki 6 program keahlian. Selain Tata Busana, ada Teknik Pemanfaatan Energi Listrik, Teknik Audio Video, Tata Boga, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, dan Teknik Komputer Jaringan.

Mengapa SMK Negeri menjadi pilihan anak saya? Karena "realistis" saja untuk masuk ke SMAN terbentur zonasi atau jarak. Pilih ke SMAN yang berada di wilayah kecamatan yang sama, tetap tidak diterima.

Jarak terjauh yang diterima tidak sampai 1 km. Sementara jarak rumah ke sekolah itu sekitar 3 km. Jadi, sudah pasti terpental. SMAN yang lain malah jarak terjauh yang diterima di angka 700 meter - 800 meter - 900 meter.

Untuk mendaftar di SMKN, faktor zonasi tidak menentukan. Seberapa jauh jaraknya, akan diterima selama kuota masih memungkinkan. Mendaftar tetap secara online tapi tidak akan terganjal oleh jarak.

Mungkin karena SMKN di Depok hanya ada 4, tidak sebanyak SMAN. Mungkin juga karena peminat ke SMKN tidak sebanyak ke SMAN mengingat jenis pendidikan di SMKN lebih ke vokasi atau keahlian.

Jadi, untuk faktor zonasi sepertinya dikesampingkan agar dapat menerima siswa dari zonasi mana saja. Jika faktor zonasi menjadi pertimbangan, kemungkinan besar jumlah siswa yang diterima sedikit.

Jika itu terjadi, tujuan yang akan dicapai tidak sesuai harapan. Sebagaimana kita ketahui SMK adalah pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan setingkat SMA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun