Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Relief Candi Borobudur dan Kisah Tentangnya

8 Juni 2022   20:31 Diperbarui: 8 Juni 2022   20:49 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas Balai Konservasi Borobudur menjelaskan makna dari relief-relief candi (dokumen pribadi)

Mumpung lagi ramai soal harga tiket naik ke Candi Borobudur yang mencapai Rp750.000, saya ingin bercerita tentang perjalanan saya ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. 

Bukan hanya sampai pelatarannya, tetapi naik sampai ke candi yang didirikan semasa pemerintahan wangsa Syailendra itu. 

Alhamdulillah, ketika saya berkunjung ke Candi Borubudur bersama teman-teman Kompasiana tahun lalu, kami berkesempatan naik ke Candi Borobudur. Tentu saja bersama petugas Balai Konservasi Borobudur.

Kami ke sini bukan untuk berfoto-foto atau melihat kemegahan Candi Borobudur.  Melainkan melihat lebih dekat relief-relief di candi. Apa kisah dari pahatan relief-relief tersebut. Terutama mengenai alat-alat musik pada zaman Budha yang masih ada hingga kini.

Dalam dinding Candi Borobudur ini ada 1.460 panel relief cerita dan 1.212 panel relief dekorasif. Di antaranya 226 relief alat musik yang terpahat pada 40 panel, menampilkan 40 alat musik dari penjuru Nusantara dan dunia. Mulai dari alat musik jenis tiup, petik, pukul, membran, hingga ansambel.

Petugas bernama Irwan Kurniawan lantas menunjukkan relief Candi Borobudur, yaitu pada relief Karmawibhangga, Lalitavistara, wadariaJtaka, dan Gandawyuha.

Di relief-relief ini terlihat lukisan alat-alat musik, antara lain suling, simbal, Lute, ghanta, cangka (terompet yang terbuat dari siput), saran dan gendang. 

Kebetulan kunjungan kami ini berkaitan dengan kegiatan "Sound of Borobudur" yang digagas musisi Trie Utami bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Relief alat musik suling, gendang, dan rebab (dokumen pribadi)
Relief alat musik suling, gendang, dan rebab (dokumen pribadi)

Dari kunjungan ini saya baru menyadari pentingnya memaknai candi. Selama ini, ketika saya berkunjung ke candi, tidak saja Candi Borobudur, ya begitu saja. Hanya meninggalkan kenangan keindahan saja. Foto-foto deh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun