Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Halal Bihalal dan Pentingnya Memuliakan Tetangga

16 Mei 2022   21:44 Diperbarui: 16 Mei 2022   21:53 2000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadz Nugroho saat memberikan tausyiah (dokumen pribadi)

Rasul pun kemudian menjawab, "Ia tak punya kebaikan sama sekali. Dia termasuk ahli neraka."

Siti Aisyah juga pernah bertanya kepada Nabi mengenai seseorang yang rajin ibadah tetapi suka mengganggu tetangga. "Di mana tempatnya wahai Nabi?" Nabi menjawab, "neraka".

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Kelak di akhirat tetangga akan mengadu kepada Allah atas perbuatan yang menyakiti hatinya. Dan, tetangga itu meminta keadilan kepada Allah.

Sebagaimana Rasulullah bersabda: "Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan orang yang bangkrut?". Sahabat menjawab, "Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda". 

Ternyata bukan itu.  Nabi bersabda, "Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang di hari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. 

Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Bila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka. (HR. Muslim).

"Itu sebabnya kita perlu mengadakan halal bihalal karena kita tidak tahu kesalahan yang sudah kita perbuat dengan tetangga. Kita selesaikan urusan-urusan kita dengan tetangga. Jangan sampai terbawa di akhirat," kata Ustadz mengingatkan. 

Begitu pula kesalahan yang sudah kita lakukan terhadap orang tua, saudara kandung, kerabat, keluarga, kawan-kawan, yang juga harus kita bereskan. 

Semoga Allah jadikan kita tetangga yang baik, dan Allah karuniakan kita tetangga dan lingkungan yang baik pula.

Setelah tausyiah dilanjutkan dengan halal bihalal dan santap siang.

Demikian, semoga bermanfaat.

Wallahu'alam bisshowab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun