Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Halal Bihalal dan Pentingnya Memuliakan Tetangga

16 Mei 2022   21:44 Diperbarui: 16 Mei 2022   21:53 2000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadz Nugroho saat memberikan tausyiah (dokumen pribadi)

7. Padahal tidak ada (alasan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). 8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), 9. Sedangkan ia takut kepada (Allah), 10. engkau malah mengabaikannya."

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Para Nabi saja tidak luput dari salah, apalagi kita manusia biasa. 

Di antara seruan untuk berbuat baik di antaranya dengan tetangga. Tetangga adalah sosok yang paling berbeda. Karena Malaikat Jibril sering mengunjungi Nabi, mengingatkan Nabi untuk memuliakan tetangga.

Saking pentingnya memuliakan tetangga, malaikat Jibril pun sering berpesan kepada Rasulullah tentang tetangga. 

Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Jibril terus-menerus berpesan kepadaku tentang tetangga, hingga aku menduga bahwasanya ia akan memberikan hak waris kepada tetangga. (HR. Muslim)

Adanya tetangga juga menjadi ukuran ketakwaan kita. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,  "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia memuliakan tamunya." (HR. al Bukhari dan Muslim)

Memuliakan tetangganya bisa dengan saling bersilaturahmi, saling menolong, memberikan hadiah, menjenguk yang sakit, mengucapkan salam, memaafkan kesalahannya dan lain sebagainya. 

"Kita akan masuk neraka kalau kita makan dengan kenyang sementra tetangga kita yang miskin kelaparan," katanya. 

Dalam satu kesempatan, ada sahabat yang bertanya kepada Baginda Nabi Muhammad. "Sesungguhnya Fulanah melakukan ibadah malam dengan rutin, ia juga bersedekah, tapi ia menyakiti tetangga-tetangga dengan mulutnya." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun