Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan, Minggu 3 April 2022

1 April 2022   20:56 Diperbarui: 1 April 2022   21:02 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya, terjawab sudah pertanyaan kapan tepatnya 1 Ramadhan 1443 Hijiriah. Pertanyaan yang disampaikan teman-teman di banyak group whatsapp.

Pertanyaan yang juga berulang kali saya ajukan kepada suami yang sedari tadi menonton televisi untuk mengetahui hasil sidang isbat.

Ketika suami akan shalat Maghrib di masjid, saya minta suami untuk menanyakan apakah malam ini awal shalat tarawih? Biar saya siap-siap. Ternyata, kata suami, tidak ada pengumuman apa-apa dari masjid.

"Bunda dengerin itu hasilnya apa. Ntar kasih tahu Daddy. Daddy mau ke masjid dulu, shalat Isya," kata suami.

Saya pun duduk melihat siaran langsung pernyataam Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Setelah sekian lama saya dan mungkin juga yang lain menanti, pemerintah menyatakan menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Ahad, 3 April 2022.

Dikatakan, penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah ini berdasarkan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), juga mengikuti sidang isbat ini,  Jumat, 1 April 2022 sore.

Menteri Agama usai memimpin rapat sidang isbat menyampaikan menentukan hasil sidang isbat ada dua pertimbangan. Keduanya saling melengkapi.

Pertama, informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab).  Kedua, hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal atau dengan cara melihat langsung keberadaan hilal.

Menteri menjelaskan, informasi hitungan hisab telah dilaporkan sejumlah Kantor Kementerian Agama di daerah yang dutempatkan pada 101 titik rukiyat di 34 provinsi. Hasilnya, tidak ada satu pun yang melihat hilal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun