Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bergizi Tidak Harus Mahal, Manfaatkan Pangan Lokal

26 Januari 2022   21:33 Diperbarui: 31 Januari 2022   16:55 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Foodbank of Indonesia

Hingga kini, kelaparan pada anak masih menjadi salah satu isu yang perlu mendapatkan perhatian karena dapat mengganggu tumbuh kembang anak. 

Hasil survey yang dilakukan FOI (Foodbank of Indonesia) pada 2020 menunjukkan  sebanyak  27%  balita Indonesia  pergi  ke  sekolah  (PAUD) dalam  keadaan  lapar karena  tidak sarapan. 

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 2019, balita (bayi berusia kurang dari lima tahun) yang mengalami stunting di Indonesia sebanyak 27,67%. 

Stunting adalah masalah gizi kronis yang terjadi karena kurangnya asupan gizi. Masalah kesehatan yang masih dihadapi oleh anak-anak Indonesia.

Baca juga:
Stunting di NTT Masih Tinggi, UI Edukasi Warga Manfaatkan Pangan Lokal Penuhi Gizi Anak

Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan angka stunting turun 3,3 persen menjadi 24,4 persen dibandingkan dari data 2019 yang mencapai 27,7 persen.

Meski angkanya menurun, namun masih lebih tinggi dibandingkan angka yang dianjurkan WHO yaitu di bawah 20%. Adanya fakta ini harus menjadi perhatian semua pihak karena stunting akan menentukan masa depan anak.

Salah satu penyebabnya adalah sulitnya akses terhadap makanan layak karena mahalnya bahan pangan. 

Padahal, banyak cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan harga yang relatif murah.  Yaitu dengan mengonsumsi pangan lokal. 

Di sinilah peran ibu menjadi sosok yang penting dalam menentukan preferensi makan keluarga khususnya anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun