Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PTM Terbatas, Belajar Tahsin Akhirnya Tatap Muka

16 Oktober 2021   19:33 Diperbarui: 16 Oktober 2021   19:38 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu (15/10/2021) pagi, jadwal belajar tahsin. Setelah lebih dari satu tahun belajar secara online, akhirnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Tempatnya di Masjid Al Ihsan Permata Depok, Jawa Barat, mengingat kegiatan ini adalah salah satu program masjid.

Sebelumnya, guru tahsin Ustadzah Zahra Faiza menyampaikan pembelajaran tahsin dilakukan secara tatap muka.

"Sabtu pagi insyaa Allah jadwal kita offline. Mohon masing-masing memakai face shield dan masker. Jika setoran, masker dilepas dan tetap memakai face shield. Pastikan hadir dalam kondisi fit dan sehat. Semoga berjalan lancar, sehat-sehat semua. Aamiin yaa Rabbal'aalamiin"

Membaca apa yang disampaikan guru di group, kami, para murid menyambut dengan antusias. Ya tidak beda jauhlah dengan peserta didik di sekolah-sekolah.

Bagaimana tidak antusias, wong selama setahun lebih itu perjumpaan hanya sebatas di online. "Akhirnya, bisa saling bertemu". Begitu tanggapan sebagian besar dari kami.

Terlebih banyak juga yang belum pernah bertemu ustadzah dan "murid" lainnya secara tatap muka. Kalau saya baru sekali, ketika tilawah online selama Ramadhan berakhir, kami para murid (yang berbeda dengan kelas tahsin) bersilaturahmi ke rumahnya yang tidak begitu jauh dari masjid.

Paling saya sering bertemu dengan tetangga depan rumah yang juga belajar tahsin di group yang sama dengan saya. Saya sering menyebutnya tetangga lima langkah. Lima langkah (lebar) saya, lima langkah (lebar) tetangga saya. Jadi, jarak rumah saya dengan rumahnya ya kira-kira 10 langkah (lebar).

Tadi pagi saja, saya ke luar pagar, eh tetangga saya juga ke luar pagar. Padahal, tidak janjian. Jadilah kami berangkat bareng ke masjid yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah kami.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Pembelajaran tatap muka yang mulai dilakukan di sekolah-sekolah, mau tidak mau, juga ikut menjadi pertimbangan pihak masjid untuk menerapkan pembelajaran secara tatap muka juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun