Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

SD PTM Terbatas, Ini yang Harus Diperhatikan Orangtua

5 Oktober 2021   13:36 Diperbarui: 5 Oktober 2021   13:39 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, Selasa (5/10/2021), anak ketiga saya yang kelas 4 SD mendapat giliran masuk sekolah. Ini menjadi hari pertama baginya mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, meski pembelajaran sendiri sudah dimulai dari kemarin, Senin (4/10/2021).

Bagi Kota Depok sendiri, ini kali pertama penyelenggaraan sekolah tatap muka selama pandemi melanda. Kegiatan PTMT ini diperkuat dengan Surat Pemberitahuan Nomor 421.3/2418/IX.2021/Disdik tentang PTM terbatas dan Asesmen Nasional (AN) tahun 2021. PTM terbatas ini digelar sampai 23 Desember 2021, yang nanti dievaluasi lagi. 

Anak saya jelas antusias. Dari kemarin sudah menyiapkan segala keperluan untuk bersekolah. Baju seragam, jilbab, sepatu, kaos kaki, buku tulis, buku pelajaran tema 3, alat-alat tulis, hand sanitizer, tisue basah, masker pengganti. 

Paginya, saya siapkan bekal minuman jus. Tidak lupa sebelum berangkat, sarapan dulu. Segelas susu dan roti panggang kesukaannya.

Yang antusias bukan anak saya saja, tetapi saya juga sebagai orang tua. Itu sebabnya, saya mengantarnya ke sekolah. Saya ingin melihat langsung suasana sekolah. Agar tidak terjebak macet, saya berangkat agak pagi.

Kemarin, di hari pertama PTMT berdasarkan penuturan ojek yang saya tumpangi, jalan raya Citayam macet. Dipenuhi dengan anak-anak yang bersekolah. Di group orang tua juga disebutkan suasana depan sekolah macet. 

Saya pun memutuskan jalan jam 6.15 dari rumah untuk mengantisipasi kemacetan. Ternyata perjalanan lancar jaya. Saya dan anak saya sampai di sekolah masih sepi. Terlihat juga ada beberapa siswa yang sudah tiba.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Sambil mengamati suasana, saya pun leluasa memotret suasana sekolah. Area lapangan diberi tanda berjarak bergambar tanda panah. Warnanya merah terang agar mudah dilihat. Di depan pagar sekolah, disediakan tempat cuci tangan di sebelah kiri kanan. 

Jadi, sebelum memasuki area sekolah, siswa disambut dua guru yang berdiri di kiri kanan. Lalu mencuci tangan, kemudian masuk ke lapangan. Di sini, siswa dicek suhu tubuhnya. Kalau suhunya normal baru diperkenankan masuk ke kelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun