Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Menang di Dunia Laki-laki

21 September 2021   20:07 Diperbarui: 21 September 2021   20:15 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Multiperan perempuan. Harus diakui perempuan yang sudah menikah akan memiliki peran ganda. Sebagai istri, ibu, anak, sahabat, pekerja, dan lainnya. Menyadari hal ini, seorang istri akan berusaha keras untuk menyeimbangkan perannya itu. Jika tidak, label-label negatif akan disematkan padanya. 

Ketiga variabel itu, kata lelaki kelahiran Surakarta 8 November 1976, harus diperhatikan bagi perempuan yang akan terjun untuk berbisnis atau berwirausaha. 

Selayaknya berperang, kita butuh strategi. Bicara strategi, berarti sama dengan memilih. Memilih mau berbisnis apa? Cara menjalankannya bagaimana? Dan berpartner dengan siapa? 

Ia menyarankan untuk memilih yang paling mudah untuk dimenangkan. Amati medan peperangan. Apakah mau berbisnis makanan, pakaian, pertambangan, atau kerajinan atau apa? 

"Jangan memilih usaha yang hanya karena melihat teman sukses menjalankannya, sedangkan kita tidak mengerti sama sekali," ujar Dr. Indrawan menjawab pertanyaan peserta.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Selain strategi, ada empat kekuatan  yang juga harus diperhatikan perempuan yang akan menggeluti bisnis.

Pertama, dukungan dari keluarga, terutama suami dan orang tua. Ini menjadi sumber kekuatan utama sebelum melangkah.

Bagaimana mungkin seorang perempuan dapat menjalankan bisnisnya, sementara pada waktu yang bersamaan dia harus menjemput anaknya ke sekolah atau melakukan perannya yang lain. 

Jadi, sebelum memulai usaha, terlebih dahulu minta dukungan suami dan orang tua. Agar saat menjalankan usaha ada keberkahan di dalamnya. 

Lalu, mengapa ada suami yang tidak setuju istrinya berbisnis? Bisa jadi dia takut, khawatir, kalau istrinya sukses, akan menjadi tidak hormat lagi, tidak dianggap. Ego laki-laki memang begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun