Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sopir Angkot di Depok "Menjerit" Akibat PPKM, Baikhati Bagikan Sembako

12 Agustus 2021   21:09 Diperbarui: 12 Agustus 2021   21:26 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agus  mengaku hampir tak sanggup membawa pulang uang dari hasil kerjanya seharian. Padahal, sebelumnya, rata-rata sehari ia bisa memperoleh Rp 120.000 - Rp150.000. Drastis banget, katanya. 

"Boro-boro buat di rumah, buat bensin saja enggak ketutup teh Neng," katanya. Ia memang selalu menambah kata "teteh" yang berarti kakak atau mbak. Sebenarnya, ia adalah teman adik saya, cuma dulu sering main bareng. 

Ia lantas merinci pendapatannya. Katanya sih paling banyak hanya tiga orang penumpang. Jika satu penumpang Rp5000 maka ia hanya mendapatkan uang Rp15.000. Baliknya 3 penumpang lagi. Jadi, paling tinggi satu rit dapat Rp 30.000. 

Itu kalau jarak normal, kalau jarak dekat tarifnya Rp2500, Rp3000, Rp4000. Jadi, mana cukup buat makan? Belum bensin Rp 25.000. Apa yang bisa didapat? 

Iwan, sopir angkot lainnya juga, yang saya temui dalam satu kesempatan, mengeluhkan hal yang sama. Selama pandemi ditambah PPKM pemasukan menjadi jauh lebih sedikit. Penyebabnya, ya karena jumlah penumpang yang sepi.

Dulu sebelum anak-anak sekolah belajar online dari rumah, biasanya ia sering ngetem di depan sekolah, sekarang anak sekolah pada belajar di rumah, jadi sepi. Mau keliling-keliling mencari penumpang juga sama saja karena aktifitas dibatasi.

"Sejak Covid-19, penumpang menurun drastis. Masih ada sih, cuman sepi. Waktu ngetem lebih lama juga. Apalagi sekarang PPKM diperpanjang, makin susah dapat penumpang. Sehari-harinya berat banget. Kalau narik sepi, cukup buat bensin. Nggak narik tambah nggak punya uang," keluhnya. 

Dokumentasi Baikhati.id
Dokumentasi Baikhati.id

Berkurangnya mobilitas masyarakat mengakibatkan banyak supir angkot di kota Depok enggan beroperasi. Itu yang membuat jalanan cukup lengang. Selama masa PPKM para supir merasa tidak sepadan dengan usaha mereka yang beroperasi dari pagi hingga malam mencari penumpang.

"Kalau soal cukup nggak cukup ya pasti di cukup-cukupi, tapi kalau keadaan terus begini, jadi malas juga buat narik, udah cape seharian keliling cari penumpang tapi pendapatan nggak seberapa," tutur sopir angkot lainnya. 

Keluhan dan jeritan para sopir angkot ini mendorong platform Baikhati.id untuk membagikan 2500 paket sembako kepada sopir angkot se-Kota Depok, Kamis (12/8/2021). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun