Saat Idul Adha, selain daging sapi dan daging kambing, saya juga mendapatkan tulang sapi dan jeroan.Â
Untuk daging sapi  sudah diolah beragam sajian. Mulai dari rendang, semur, empal hingga sayur sop daging. Kalau daging kambing saya jadikan tongseng.
Nah, yang tersisa di kulkas ya tinggal tulang dan jeroan. Kalau ditimbang tulang sapi ini beratnya sekitar 2 kg, lalu saya bagi dua dengan si mbak. Kalau jeroan beratnya ada sekitar 1 kg, mau saya bagikan ke teman saya.
Kebetulan saat Idul Adha kemarin, saya ikut berkurban sapi bersama 6 warga lain di area wilayah tempat tinggal orang tua saya. Itu sebabnya, saya kebagian juga. Abang saya yang mengantarkannya ke rumah saya.
Ternyata, saya juga dapat daging kurban dari masjid kompleks rumah. Katanya sih, karena saya sekeluarga terkena virus Corona. Jadi, kami dianggap sebagai warga terdampak Covid-19 dan berhak untuk dibagi.
Sepertinya enak nih bikin sup tulang. Tinggal ditambah wortel dan kentang saja. Kaldu dari tulang tidak kalah lezat dari kaldu yang dihasilkan dari daging. Menyantap dalam keadaan hangat pasti menyegarkan.
Selain enak, tulang sapi dan sumsumnya memiliki manfaat sehat yang baik untuk tubuh. Salah satunya dalam hal perbaikan dan regenerasi sel. Kandungan kalsium pada sumsum tulang sapi juga lebih tinggi. Begitu informasi yang saya baca di internet.
Oke, mari saatnya membuat sop tulang. Disuguhkan untuk santap siang pasti mengguggah selera.
Bahan-bahan yang diperlukan:
1 kg tulang sapi
100 gram tetelan sapi
2 liter air
Bumbu:
2 sdm mentega
2 siung bawang putih, memarkan
2 sdm kaldu ayam
1 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
2 sdt garam