Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Asyiknya Naik Jeep Keliling Desa Wisata Borobudur

3 Juli 2021   08:46 Diperbarui: 25 Juli 2021   17:32 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika saya berada di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, saya dan beberapa kawan pemenang blog competition "Sound of Borobudur" diajak kelililing desa wisata di Kecamatan Borobudur.

Mau tahu naik apa? Naik mobil jeep! Seru kan? Oh iya dong seru. Jarang-jarang kan naik jeep. Terakhir itu saat wisata akhir tahun 2020 ke Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur. 

Jadi, ketika tahu mau naik ini, wow hati sungguh senangnya karena bisa memacu adrenalin. Iya, kan? 

Saya jarang-jarang off road soalnya, meski suami sering mengajak. Kebetulan suami sering off road bersama kawan-kawannya di komunitas Land Rover. 

Start dimulai dari Restoran Enam Langit yang berada di perbukitan Menoreh. Mengapa dari sini? Karena kebetulan, sarapannya di sini, sambil menikmati matahari terbit di antara 6 gunung yang berjejer di depan restoran ini. 

Baca juga:
Enam Langit Restoran, di Tengah 6 Gunung, Sisi Lain Candi Borobudur

Ada sekitar 5 jeep yang kami tumpangi, yang masing-masing jeep diisi oleh 3 penumpang. Saya kebetulan satu jeep dengan Kompasianer Nurul Mutiara dan Agus Subali. 

Saya duduk di depan, sementara keduanya duduk di belakang. Saya memang lebih senang duduk di depan karena mata saya bisa lebih leluasa melihat pemandangan di sekitar.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Mengapa kami diajak berkeliling desa? Karena, Sound of Borobudur bukan sekedar bicara tentang Candi Borobudur, bukan juga hanya perihal alat-alat musik yang terpahat di relief Candi Borobudur. 

Jika ditarik garis lurus, peradaban yang tercipta pada jaman Dinasti Syailendra itu, simpul-simpulnya saling berketerkaitan dengan kearifan lokal masyarakat di sekitarnya.  

Ada banyak tempat wisata yang bisa dijelajah, termasuk desa-desa wisata unik. Jadi, dengan berkeliling desa, setidaknya kami bisa lebih menjiwai bagaimana kehidupan masyarakat setempat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun