Melihat dari cermin, anak saya senyum-senyum sambil menyisir rambutnya.
"Bagaimana, bagus kan?" tanya saya yang dijawab "bagus". Entah memang benaran bagus atau agar saya senang saja?
Eh, anak pertama juga minta rambutnya dipotong setelah melihat hasil potongan saya pada adiknya.
"Bunda emang bisa?" tanyanya. Ya ampun, masih meragukan kemampuan saya saja. Tidak lihat apa rambut adiknya?
"Ya bisalah, bunda kan ahli potong rambut profesional," kata saya tertawa.
"Nanti teman-teman Kakak juga pada minta potong rambut sama bunda. Ntar pada bilang hebat ya bunda kamu, kereeen," kata saya.
Anak saya senyam senyum. Lalu minta gaya rambutnya sama dengan adiknya. Karena rambut anak saya sudah pendek, jadi saya basahi terlebih dahulu.Â
Saya pun memotong sedikit demi sedikit rambutnya.
"Ini dipotongnya kaya rambut ade kan?" tanyanya lagi.
"Iya. Minta diponi juga kan?" kata saya yang bergaya ala penata rambut. Memicingkan mata untuk melihat rata atau tidaknya.
Tidak sampai 30 menit potong rambut pun selesai. "Bagaimana, bagus kan?" tanya saya sambil menyisir rambutnya.