Saya pun meminta maaf karena tidak bisa banyak membantu. Suami juga sudah mencoba menghubungi beberapa RS di jaringan tempatnya bekerja juga full.
Ia tidak punya kuasa untuk memaksa karena kondisinya memang begitu. Ruang IGD saja isinya pasien Covid semua. Bukan disengaja dengan mencari alasan. Situasi pandemi Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya memang sudah sangat mengkhawatirkan.
Beberapa hari lalu, kakak kawan saya ini meninggal dunia dalam usia 52 tahun. Bukan karena Cobid-19, tapi karena kanker paru stadium lanjut.
Ketika kakaknya drop dibawalah ke rumah sakit karena pertimbangan butuh penanganan bukan sekedar perawatan jalan. Sayangnya setiap rumah sakit yang dikunjungi selalu menolak dengan alasan
RS menolak karena sudah kebanjiran pasien Covid-19. Bahkan, ada IGD satu RS pemerintah terang-terangan hanya menerima penderita Covid-19. Dan malam itu persediaan oksigen habis. IGD penuh pasien antri.
"Kami ditolak. Sementara kakak sudah tak kuat lagi berada di mobil untuk keliling mencari rs yang mau mengobatinya. Kakak sampai di rumah pingsan. Kepalanya terkulai saat kursi roda kami dorong masuk ke dalam," ceritanya.
Keesokan paginya kembali bergerilya mencari RS yang kosong melalui sejumlah koneksi. Ada satu RS di bilangan Pertukangan oke bersedia menerima. Tapi kakaknya pingsan saat dipindahkan ke kursi roda. Dia anval.
Akhirnya, setelah melalui perjuangan, kakak kawan saya ini pun menghembuskan napas terakhirnya di usianya yang ke-52.
"Saya tak ingin berandai-andai. Jika saat itu rumah sakit mau menerima mungkinkah dia tertolong. Namun takdir sudah bisa bicara. Hanya doa dan keikhlasan hati untuk melepaskannya," ujarnya sedih.
Ya, belakangan ini kasus Covid-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Di Jakarta, Depok, Bogor, Banten, Bekasi, juga melesat. Belum di daerah lain. Sepertinya, Indonesia tengah menghadapi gelombang "tsunami" Covid-19. Mengerikan.
RSUP Fatmawati juga sudah mengumumkan  tidak menerima pasien non-Covid-19 di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kebijakan itu berlaku mulai Selasa (22/6/2021) dan diambil karena jumlah pasien Covid-19 di RS itu sudah melebihi kapasitas ruang perawatan Covid-19.