Ada juga televisi layar datar yang tergantung di dinding. Di bawahnya ada meja yang menyediakan coffee maker lengkap dengan gula, teh dan kopi, berikut 2 botol air mineral dan dua cangkir dan alat pengaduknya. Â
Tidak beda jauh dengan layanan yang ada di hotel. Untuk penginapan yang berada di desa, menurut saya, ini sudah termasuk keren dan nyaman. Pokoknya, okelah. Tidak mengecewakan.
Pagi-pagi, saya berkeliling di sekitar Balkondes. Ternyata di belakang kamar adalah kebun. Depan kamar adalah tanah lapang dan langsung terhubung jalan raya.
Balkondes Ngargogondo memiliki fasilitas ruang pertemuan berupa joglo. Tak lupa musholla dengan konsep setengah terbuka. Â
Di belakang pendopo berupa joglo ada amphi teater yang bisa digunakan untuk pentas atau event tertentu. Bisa juga digunakan untuk pesta pernikahan.Â
Amphi teater ini berbentuk lingkaran, yang dikeliling tangga tiga undakan yang juga berbentuk lingkaran. Di anak tangga inilah para penonton menyaksikan pentas seni. Dalam satu area amphi teater ini bisa memuat sekitar 80-100 orang.
Hal menarik di Balkondes ini adalah adanya "balon udara" yang bisa dijadikan spot foto yang istagramable. Letaknya di dekat panggung, dan musala.Â
Paginya, saya pun mencoba berfoto di sini. Dari sini, saya disuguhi pemandangan perbukitan Manoreh yang diselimuti kabut.Â
Oh, ini nama bukit yang pernah saya baca dari cerita bersambung berjudul "Api Di Bukit Menoreh" yang ditulis SH Mintaraja.
Beberapa langkah dari tangga menuju balon udara ada lapangan sepakbola Desa Ngargogondo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Lapangan ini kalau dijadikan even-even sangat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke desa ini.Â