Hal ini sering kali terjadi, terutama setelah teknologi memungkinkan semua orang dapat mengakses berita hanya dari jari jemari.
Celakanya, tak sedikit muslimin yang ikut serta menyebarluaskan berita penuh prasangka tersebut. Akibatnya, muncullah keresahan di tengah masyarakat.
Sejatinya Allah SWT sudah mengingatkan, "Wahai orang-orang yang beriman, hindarilah dari banyak berprasangka." (QS. Al-Hujurat: 12)
Rasulullah SAW, bersabda, "Tinggalkanlah berprasangka, karena berprasangka adalah sedusta-dustanya pembicaraan."
(HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
Islam telah melarang jelek sangka, memberitakan setiap apa yang didengar dan dilihat, sedangkan hal itu bukan menambah kemashlahatan.
Yang ada malah menjadi sengketa permusuhan dalam pergaulan sesama muslim. Karena seolah sudah saling fitnah dan mengumbar kedustaan.
Rasulullah SAW, telah mengingatkan, "Cukuplah seseorang dianggap dusta dengan dia membicarakan setiap apa yang dia dengar." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
Dalam QS. Al-Hajj: 30, Allah juga sudah mengingatkan untuk "Jauhilah perkataan dusta".
Rasul juga bersabda, "Jauhilah dusta, karena berdusta akan mengantarkan kepada keburukan, sedangkan keburukan akan mengantarkan ke neraka. Jika seseorang selalu berdusta dan menekuninya, niscaya akan ditulis di sisi Allah Azza wa Jalla sebagai pendusta." (HR. al-Bukhari dari Ibnu Mas'ud)
Â
2. Â Banyak bertanya atau meminta-minta
Bisa diartikan banyak bertanya yang tidak bermanfaat mengenai keadaan orang lain yang tujuannya hanya ingin mengorek aib orang lain dan menelusuri kejelekannya. Atau juga bertanya mengenai hal fiqih padahal belum terjadi.
Selain itu, bisa juga dimaknai meminta-minta apa yang dimiliki oleh orang lain serta senang mengajukan kebutuhannya kepada orang lain atau mengemis harta orang lain.
Tidaklah sepantasnya seorang Muslim yang sehat serta memiliki kemampuan menghinakan dirinya dengan cara meminta-minta.