Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound of Borobudur, Membunyikan Ulang Sejarah Peradaban dan Budaya Bangsa

16 Mei 2021   13:59 Diperbarui: 16 Mei 2021   14:09 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Jenis chardophone, alat musik yang terbuat dari senar atau tali, yang dimainkan dengan cara digesek. Contohnya biola, rebab, tatawangsa, gambus, dan rebab.

4. Jenis aerophone, yaitu alat musik yang ditiup yang bunyi iramanya dihasilkan dari getaran udara yang diatur oleh lubang-lubang yang ada pada instrumen tersebut seperti seruling, terompet.

Hebatnya lagi, dan ini yang membuat saya dan mungkin lainnya terkagum-kagum, bahwa relief-relief ini sedikitnya terpahat 60 jenis alat musik yang sebarannya ada di seluruh provinsi di Indonesia saat ini, dan di sejumlah negara dunia.

Jadi bukan sekedar menggambarkan alat musik yang dimainkan di masyarakat Jawa saja. Bagaimana, bisa tahu coba? Apakah hasil kenang-kenangan yang diberikan tamu-tamu kerajaan saat berkunjung ke Kerajaan Syailendra?

Adanya relief-relief ini bisa dikatakan Candi Borobudur adalah pusat musik dunia karena ada ratusan alat musik tergambarkan di relief Candi Borobudur.

Hal ini diperkuat dengan sejarah peradaban manusia pada abad ke-8, yang telah menjadikan seni musik sebagai budaya yang dalam kesehariannya, dan berfungsi sangat penting dalam kehidupan sosial.

soundofborobudur.org
soundofborobudur.org
Saya jadi membayangkan berarti sejak dulu sudah ada pagelaran musik yang sungguh alunan musiknya begitu indah layaknya orkestra. Saat alat musik itu dimainkan dan menciptakan irama, sound of Borubudur pun menggema. Yang bisa jadi membuat tamu-tamu kerajaan kala itu terpesona dan terhipnotis.

Yang bisa jadi mengalahkan kemajuan musik orkestra bangsa Eropa yang baru mengenalnya di abad ke-14. Sementara bangsa kita sudah mengenal sistem orkestra 700 tahun lebih awal dari bangsa Eropa. Dan itu berarti, pada abad 8, Indonesia sudah mengenal komposisi, aransemen, progresi, dan segenap aspek musikal. Keren, bukan?

Saya jadi merasa bersalah mengapa beberapa kali berkunjung ke Candi Borobudur tidak terlalu fokus pada relief-relief. Memperhatikan sih memperhatikan, tapi tidak terlalu didalami karena pandangan mata bergeser ke titik yang lain. Terlebih pemandangan alam di sekitar Candi Borobudur juga tidak kalah menakjubkan.

Bisa dimaklumi atas ketidaktahuan saya ini yang bisa jadi juga banyak yang seperti saya. Saya atau kita dulu tahunya ke sini hanya berwisata, bahwa ini adalah candi termegah, lalu berfoto-foto.

Eh, nyatanya segala ilmu pengetahuan ada tergambar di candi ini. Termasuk ilmu musik. Banyak dari kita yang bisa dipastikan tidak menyadari kalau ternyata dari sekian relief itu bertemakan alat musik. Bahkan, ditemukam pula banyak relief yang menggambarkan suatu ansambel musik yang bermain bersama dalam satu panel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun