Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI di Saat Pandemi, "Sudah Ada QR Code-nya?"

22 April 2021   20:59 Diperbarui: 22 April 2021   21:18 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
 Sebelum masuk ke gedung perpustakaan, pengunjung memang harus melewati bangunan berarsitektur Batavia. Ini menjadi semacam satu-satunya pintu masuk menuju gedung perpusnas yang berada di belakang. 

Ketika berada di sini, terlihat setiap ruangan memiliki layar interaktif dan beberapa koleksi sejarah perpustakaan di Indonesia. Ruangan-ruangan tersebut juga menampilkan perjalanan kepustakaan Indonesia.

Mulai dari sejarah masuknya literasi di zaman penjajahan, replika asli perpustakaan sepeda keliling, hingga aksara kuno yang menjadi cikal bakal bahasa daerah di Indonesia.

Sebagian besar ruangan yang ada di bangunan ini berisikan hal-hal yang antik (old style) yang dijadikan  tempat pameran dan instalasi seni.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
 Dari bangunan ini,  kami pun diarahkan masuk ke gedung baru Perpusnas yang memiliki 24 lantai ini, di luar 3 lantai basement parkiran. Tinggi juga ya. Katanya sih ketinggiannya mencapai 126,3 meter. Wow tinggi menjulang. Oh iya,  gedung ini pun diklaim sebagai gedung perpustakaan tertinggi di dunia. 

Lobi utama gedung ini luas dan terlihat modern. Di sini, terlihat lukisan para pahlawan serta mantan presiden RI. Ada rak buku super besar juga yang seolah-olah menyambut kami. 

Rak buku ini tingginya mencapai langit-langit. Jika mata kita mengikuti tingginya rak buku, kita akan melihat peta Indonesia tepat di langit-langit Perpusnas. Mengagumkan. 

Di bawah rak buku raksasa ini, terlihat deretan sofa yang disediakan bagi pengunjung yang ingin menikmati buku-buku pinjaman dari perpustakaan, menunggu kawan, atau sekadar rehat sebentar sebelum mengelilingi seluruh isi perpustakaan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
 Desain interior lobi Perpusnas ini benar-benar artistik dan mengundang pengunjung untuk berfoto-foto di sana, termasuk saya dan kawan saya tentunya. 

Jadi, di sini bayangan perpustakaan yang tidak menarik, tua, dan membosankan terpatahkan dengan sendiri. Fungsi gedung di sini bukan hanya untuk membaca buku saja, tapi juga mencari referensi saat  mengerjakan tugas, diskusi, seminar,  atau sekedar mencari ide.

Dulu, ketika Perpustakaan Nasional berada di Jalan Salemba, saya sering ke sana,  meski dalam rangka urusan pekerjaan. Jika dibandingkan dengan Perpuspas yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2017 ini,  jelas tampilannya jauh berbeda. Lebih ke arah milenial.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun