Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI di Saat Pandemi, "Sudah Ada QR Code-nya?"

22 April 2021   20:59 Diperbarui: 22 April 2021   21:18 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Rabu (21/4/2021) kemarin, saya dan kawan saya bernama Inung Kurnia, mengunjungi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan N0. 11. Letaknya persis di seberang Monumen Nasional (Monas) dan dekat gedung Balai Kota DKI, tempat Gubernur Anies Baswesan berkantor. 

Kebetulan kami ada agenda talkshow "Ibu Bangsa sebagai Garda Terdepan Mewujudkan Literasi untuk Kesejahteraan" yang diadakan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Perpustakaan Nasional RI, dalam rangka memperingati Hari Kartini. 

Saya sudah lama juga tidak ke sini. Terakhir itu, sebelum pandemi Covid-19 mewabah. Jadi, belum ada gambaran bagaimana situasi terbaru di gedung ini.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Sesampainya di sini, kami harus melewati bilik disinfektan yang menyemprot cairan disinfektan ke tubuh. Setelah itu, cek suhu tubuh, jika normal (di bawah 37 derajat selsius), dilanjutkan dengan mencuci tangan. 

Bila suhu di atas 37 derajat selsius pengunjung tidak diperkenankan masuk. Pengunjung diminta untuk segera memeriksakan diri di klinik kesehatan terdekat.  

Oh iya, ada sekitar 7 tempat mencuci tangan yang berbentuk guci. Disediakan pula tisu untuk mengeringkan tangan. Bagus juga sih, jadi tidak menimbulkan antrian. 

Protokol kesehatan ini juga berlaku bagi pengunjung yang membawa kendaraan roda dua maupun roda empat. Pengunjung harus turun terlebih dahulu dari kendaraannya, masuk ke bilik disinfektan, cek suhu, cuci tangan, baru lanjut ke parkiran. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Biasanya,  kalau acara diskusi atau seminar tempatnya di gedung belakang. Karena kami sudah lama tidak ke mari, jadi agak bingung juga mau lewat mana. Dulu sih waktu awal-awal gedung ini beroperasi lewat samping kiri, tapi kali ini tertutup. 

Di depan kami, memang ada gedung peninggalan jaman Batavia, tetapi kalau melihat dari karangan bunga yang berjejer di situ, terbaca ucapan selamat atas penyelenggaraan suatu pameran. Berarti, bukan ini tempatnya.

"Lewat samping kanan kali, itu tandanya forbodden," kata kawan saya.

"Ah itu mah buat kendaraan bukan buat pejalan kaki," timpal saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun