Honor kami dihitung per artikel. Dalam satu bulan berarti ada dua artikel yang harus saya kerjakan. Kawan saya juga ada dua artikel yang ditulisnya. Ditambah artikel dari pemilik jasa konsultan. Temanya ditentukan oleh perusahaan.
Kami hanya mendengarkan apa yang disampaikan para tenaga ahli dalam webinar dalam lingkup terbatas atau gagasannya, lalu menulisnya dengan gaya penulisan ilmiah populer. Menurut saya sih tidak berat dan tidak susah. Enjoylah itu.
Sebagaimana namanya, ghost writer adalah seseorang yang dipekerjakan oleh seseorang atau perusahaan dan bertugas untuk menulis untuk mereka. Karena bersifat 'ghost' maka nama kami tidak tercantumkan di situ. Bisa dibilang penulis bayangan.
Wikipedia menyebutkan ghost writer adalah penulis buku, artikel, cerita, laporan atau teks untuk diakui oleh orang lain. Menurut KBBI, ghost writer adalah penulis yang dibayar untuk menyiapkan naskah atas nama orang lain.
Tulisan saya dan kawan saya ini juga tidak bisa kami akui sebagai milik kami, tetapi diakui oleh individu atau perusahaan yang mempekerjakan kami.
Perusahaan juga memiliki copyright dari hasil tulisan tersebut, sehingga mereka bebas untuk mengubah, memperbanyak, mempublikasi, bahkan menjualnya untuk kepentingan komersil.
Bagi kami sih tidak masalah credit title kami tidak tercantumkan. Yang penting bayarannya tidak mengecewakan. Alhamdulillah, cukuplah buat dapur bisa tetap ngebul. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19, jelas sesuatu yang melegakan.
Terlebih pekerjaannya tidak terlalu menguras pikiran dan energi. Bisa dilakukan di rumah lagi. Kami juga bisa membangun relasi dan reputasi dengan jaringan yang dimiliki perusahaan. Cukup worth it-lah.
Syukur-syukur jasa kami sebagai ghost writer bisa dipakai untuk kepentingan yang lain. Ya, siapa tahu bukan? Jika hubungan sudah terjalin dan perusahaan merasa cocok, ya tidak tertutup kemungkinan hal itu terjadi. Perusahaan akan memperkenalkan kami dengan relasinya yang lain.
Menurut saya, perusahaan membutuhkan ghost writer bisa jadi karena perusahaan sedang berkembang sehingga mereka tak sempat atau tidak bisa menulis materi sendiri.
Karena kami tidak bekerja sendirian selayaknya penulis biasa, maka kami harus bisa bekerja sama dengan para tenaga ahli yang memiliki karakter berbeda-beda. Kami juga harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dan gaya penulisan yang berbeda.