Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Perempuan Bersenjata Itu Bisa Masuk ke Mabes Polri?

31 Maret 2021   22:10 Diperbarui: 31 Maret 2021   22:26 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Video perempuan berkerudung memasuki kawasan Komplek Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) di Jalan Trunojoyo Kebayoran Baru Jakarta Selatan, dan menembakkan senjatanya, beredar dari group ke group whatsapp di hp saya. 

Peristiwa penembakan tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Saya melihat perempuan itu seperti "perawan di sarang penyamun".  

Bagaimana tidak? Berani-beraninya dia masuk ke kawasan yang berisi polisi-polisi yang tentu saja dibekali dengan ilmu bela diri dan kemahiran menembak, yang juga dilengkapi senjata lengkap. Memangnya dia jagoan?

Sementara dia seorang diri. Meski dia "jago" menembak, setidaknya dari kartu anggota Perbakin (Persatuan Berburu dan Menembak Seluruh Indonesia), ya tetap saja dia tidak punya kompetensi dan strategi. Apa bukan cari mati jadinya?

Itu sama saja dengan bunuh diri. Iyalah, pastinya dia menyadari resiko yang dihadapinya. Lebih-lebih yang ia "serang" Mabes Polri. Memangnya dia pikir dia Rambo yang ditembak dan dibom berkali-kali tidak mati?

Konyol banget kan itu namanya. Dan, itu berarti secara psikologis pelaku sudah mempersiapkan diri untuk mati. Saya sampai bergidik.

Dan, nyatanya dia akhirnya mati tertembak.
Perempuan itu dilumpuhkan tak jauh dari pintu masuk yang berdekatan dengan kantor Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Yang menjadi pertanyaan saya, bagaimana seseorang masyarakat biasa bisa memasuki Mabes Polri? Bukankah pengamannya begitu ketat? Lalu, dia lewat mana?

Kalau pun benar perempuan itu terduga teroris, pertanyaannya ngapain saja petugas jaga di pintu gerbang? Mengapa tamu bersenjata bisa melenggang kangkung lolos masuk ke area steril?

Saya pernah beberapa kali berkunjung ke Mabes Polri dalam rangka pekerjaan saya. Sebelum masuk saya ditanya-tanya keperluan saya apa, apakah saya sudah ada janji atau belum?

Tas saya juga digeledah, harus menunjukkan identitas diri. Pokoknya, cukup ketatlah. Nah, bagaimana dengan perempuan itu. Ini Mabes lho, bukan kantor polisi biasa.

Begitu juga ketika ke Istana Presiden. Pemeriksaannya malah lebih ketat lagi.

Jadi, logika saya, kalau akhirnya perempuan itu bisa memasuki Mabes Polri (dan tempat-tempat vital lainnya), berarti dia sudah melewati pemeriksaan yang begitu ketat dan digeledah. Jadi, secara logika saya tidak mungkin juga kan dia bawa senjata?

Karena memang selama ini siapapun tamu yang akan memasuki Mabes Polri akan diperiksa secara ketat. Jadi, rasanya tidak mungkin bisa masuk orang yang membawa senjata api, senjata tajam, bom dan sebagainya.

Dan, ini yang menjadi pertanyaan kawan-kawan saya di group. Kok bisa ya? Aneh bin ajaib. Ada apa gerangan? Apakah ada pengalihan isu yang lebih besar lagi?

Di sisi lain, saya tidak habis pikir, mengapa ada yang mau nekad melakukan aksi "bunuh diri" itu. Perempuan, masih muda (kelahiran 1995) yang statusnya disebutkan sebagai pelajar/mahasiswi. Sangat disayangkan. 

Bukankah seorang mahasiswa itu biasanya berpikiran kritis? Kalau ada yang tidak sesuai dengan logika selalu dikritisi. Jadi, ke mana logikanya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan saya ini, yang mungkin juga menjadi pertanyaan-pertanyaan orang lain, bisa terjawab dengan terang benderang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun