Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Porang Primadona Dunia, Bukan Halunisasi

30 Maret 2021   12:46 Diperbarui: 8 April 2021   07:17 3268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ribuan irisan porang dijemur di halaman rumah (Foto: KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi)

Porang juga bisa dijadikan sebagai bahan campuran/tambahan pada berbagai produk kue, roti, es krim, permen, jeli, selai, untuk bahan pengental pada produk sirup dan sari buah.

Fungsi glukomanan yang serupa dengan serat pangan ini memiliki kelebihan yaitu meningkatkan fungsi pencernaan dan sistem imun, menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, serta membantu menurunkan berat badan.

Pemaparan Peneliti BB Pascapanen Dr Heny Herawati (Dokumen pribadi) 
Pemaparan Peneliti BB Pascapanen Dr Heny Herawati (Dokumen pribadi) 

Bagi kaum urban yang memiliki tingkat kesadaran tinggi pada gaya hidup sehat, olahan pangan seperti mie shirataki maupun beras tiruan dari glukomanan umbi porang menjadi pilihan untuk mengontrol asupan kalori dan mencegah makan yang berlebih. 

Di dalam negeri, tepung porang dimanfaatkan sebagai tambahan pangan dan bahan baku farmasi. Sedangkan di luar negeri, selain dimanfaatkan untuk farmasi, tepung porang juga digunakan dalam industri kecantikan.

Pengolahan porang terutama dilakukan untuk mendapatkan komponen glukomannan yang kandungannya memang tinggi. Produk porang biasa diolah dan dipasarkan dari umbi segar adalah chips, tepung porang, dan tepung glukomannan. 

Syaharuddin Alrif, petani muda asal Sidrap Sulawesi Selatan, sekaligus eksportir porang, menjadi pembicara dalam diskusi ini. Ia bercerita masa tanam porang tersebut di kisaran 8 bulan bisa panen.

Syahar yang juga Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan ini menyampaikan dirinya sebagai petani porang telah melakukan tanam porang sekitar 50 hektar di Kabupaten Sidrap, pengelolaan lahan porang bersama Kelompok Tani Semangat Milenial Sidrap.

"Saya ini petani porang yang saat ini mengelola 50 hektar bersama kelompok tani semangat milenial Sidrap. Sementara saat ini kami kembali melakukan pengelolaan tanah untuk lahan baru porang di perkebunan porang Sidrap," jelas Syahar.

Syaharuddin Alrif, petani porang yang sukses (Dokumen pribadi)
Syaharuddin Alrif, petani porang yang sukses (Dokumen pribadi)

Ia bercerita, jika dulu porang yang hidup di pinggir jurang, di bawah rumpun bambu, di bawah pohon duku dan pepohonan yang rindang, di semak belukar, di hutan lebat, tidak ada seorang pun yang sudi melirik atau memanfaatkannya. Yang ada malah dibuang-buang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun