Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Porang Primadona Dunia, Bukan Halunisasi

30 Maret 2021   12:46 Diperbarui: 8 April 2021   07:17 3268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ribuan irisan porang dijemur di halaman rumah (Foto: KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi)

Bahkan Balitbangtan sudah berhasil melepas varietas Porang Madiun 1 pada 2020 untuk mendukung ketersediaan benih porang nasional, sekaligus melakukan identifikasi dan observasi untuk porang-porang unggul lainya. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Dokumen pribadi)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Dokumen pribadi)

"Alhamdulilah kami juga telah menemukan formula percepatan bibit Porang yang lebih canggih lagi. Target kami tahun ini punya 10 juta benih. Terlebih kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kebutuhan pangan fungsional juga meningkat," katanya.

Ke depan, Balitbangtan sedang menyiapkan sistem pengolahan pasca produksi seperti pengelolaan sistem porang untuk selanjutnya dijadikan tepung maupun chips. Karena, kalau sudah diolah nilai jualnya juga tinggi. 

Hadir dalam kesempatan ini peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Dr Heny Herawati yang menguraikan aspek paspcapanen. 

Ia menjelaskan, porang tidak hanya dapat diolah menjadi glukomanan, namun dapat juga dikembangkan menjadi aneka produk prospektif lain yang dapat dikembangkan oleh kelompok tani.

"Nilai tambah ekonomi tepung porang akan bertambah tinggi jika diolah melalui teknologi pascapanen yang tepat. Sayangnya, porang lebih banyak diekspor dalam bentuk basah. Padahal, harga tepung porang mencapai Rp200 ribu -- Rp300 ribu per kg atau 15 -- 25 kali lipat dari harga porang basah," tuturnya.

Peneliti BB Pascapanen Dr Heny Herawati saat menunjukkan berbagai olahan dari porang (Dokumen pribadi)
Peneliti BB Pascapanen Dr Heny Herawati saat menunjukkan berbagai olahan dari porang (Dokumen pribadi)

Dikatakan, umbi porang tidak dapat dikonsumsi langsung, karena memiliki kandungan kristal kalsium oksalat yang cukup tinggi, sehingga dapat menyebabkan rasa gatal. Karena itu, diperlukan pengolahan pascapanen untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan oksalat dalam umbi. 

Porang adalah salah satu kekayaan hayati umbi-umbian Indonesia. Sebagai tanaman penghasil karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan. Karbohidrat merupakan komponen penting pada umbi porang yang terdiri atas pati, glukomannan, serat kasar dan gula reduksi.

Umbi porang yang telah melalui proses pascapanen dapat diolah menjadi sejenis makanan tradisional Jepang berupa mie (shirataki) dan sejenis tahu (konyaku). Bagi orang Jepang dan China, makanan utama mereka bukanlah beras atau gandum, tapi konjak atau porang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun