Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengenal Herman Lantang dari Suami yang Anggota Mapala UI

23 Maret 2021   19:20 Diperbarui: 23 Maret 2021   21:39 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Saya, suami, dan anak-anak bersama Opa Herman Lantang dan isteri (Dokumen pribadi)

Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Jawa. Suami bercerita Herman dan Gie dulu sama-sama menginisiasi pendakian ke Gunung Semeru.

Pada 12 Desember 1969, bersama Aristides Katoppo, Abdurrachman, Anton Wijana, Rudy Badil, dan dua anak didik Herman: Idhan Dhanvantari Lubis serta Freddy Lodewijk Lasut, mereka berangkat ke Semeru.

Namun, peristiwa pilu terjadi. Gie tutup usia begitu ia, Herman, dan Idhan menjejakkan kaki di Puncak Mahameru. Gie menghirup gas beracun. Soe Hok Gie meninggal di pangkuan Opa Herman. Jelas, ia begitu sedih.

Suami saat berada di Rumah Duka RS Harapan Kita (Dokumen pribadi)
Suami saat berada di Rumah Duka RS Harapan Kita (Dokumen pribadi)
Suami akhirnya tidak jadi ke kantor. Ia mengabarkan pada pimpinannya kalau tidak bisa ke kantor dengan alasan akan ke rumah duka. Pimpinannya pun mengizinkan. Jadi, pekerjaan kantor dikerjakan di rumah. 

Kemudian suami bergegas ke RS Harapan Kita, Jakarta Barat, usai menuntaskan pekerjaannya. Ya, opa disemayamkan di Rumah Duka RS Harapan Kita hingga sore.

Seusai menuntaskan pekerjaannya, Selasa (23/3/2021) siang tadi, suami juga ikut ke pemakanan Herman Lantang di  Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Teman-temannya sesama Mapala UI sebagian sudah berada di sana.

Banyak kenangan indah yang didapatkan suami bersama Herman Lantang. Dalam berbagai kesempatan suami selalu bercerita tentangnya ketika berjumpa dengannya.

Lebih seringnya bertemu saat Mapala UI berulang tahun. Meski usianya tidak muda lagi, Herman Lantang kerap menyempatkan diri untuk menghadirinya.

Cerita yang tidak kalah menegangkan, yaitu ketika Herman Lantang memimpin ekspedisi Mapala UI ke Puncak Carstenz, Pegunungan Jayawijaya. Rabu, 23 Februari 1972, bersama tujuh anggota Mapala UI.

Dikatakan menegangkan, karena Herman dan kawan-kawannya melanggar amanat Rektor UI kala itu, Soemantri Brodjonegoro, yang hanya membolehkannya mendaki sampai di batas salju.

Meski sempat kesal, namun akhirnya Soemantri jadi percaya dengan Mapala UI. Ia pun selalu memberi dukungan terhadap ekspedisi Mapala UI selanjutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun