Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pengelolaan Air, Mari Belajar dari Kesalahan Negeri Saba'

16 Maret 2021   13:08 Diperbarui: 16 Maret 2021   13:17 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan Prof. Dr. Anwar Daud, S.K.M., M.Kes. (Dokumen pribadi)

Negeri Saba'. Negeri yang disematkan Allah SWT dalam Alquran surat ke-34 dengan nama yang sama, Saba'. Dinamakan Saba' karena dalam surah ini terdapat kisah kaum Saba' yang berada di wilayah Arab Selatan.

Saba' adalah nama suatu kabilah dari kabilah-kabilah Arab yang tinggal di daerah Yaman. Mereka mendirikan kerajaan yang terkenal dengan nama kerajaan Saba. Ibu kotanya namanya Ma'rib.

Kerajaan ini berhasil membangun suatu bendungan raksasa yang bernama Bendungan Ma'rib, sehingga negeri mereka subur dan makmur. Namun, seiring waktu para penghuninya pun menjadi lalai.

Kemewahan dan kemakmuran ini menyebabkan kaum Saba' lupa dan ingkar kepada Allah yang telah melimpahkan nikmatnya. Mereka juga mengingkari seruan para rasul. 

Karena keingkaran mereka ini, Allah menimpakan azab berupa banjir yang besar yang ditimbulkan oleh bobolnya bendungan Ma'rib. Selanjutnya negeri Saba' menjadi kering dan kerajaan mereka pun hancur. Kemiskinan di mana-mana. Akhirnya, tamat pula riwayat Negeri Saba'. 

Webinar membahas "Air Basis Kemakmuran Suatu Bangsa", Jumat (12/3/2021) malam, diadakan dilatarbelakangi oleh kisah kaum Saba' tersebut. Yang diharapkan, dari webinar ini jangan sampai penghuni negeri ini lalai dan mengulang kisah yang tersematkan dalam Alquran.

Adalah Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Komunitas Literasi Gizi (Koalizi), Literasi Sehat Indonesia (LiSan), Dep. Kesehatan BPP. KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan), Bakornas Lembaga Kesehatan Himpunan Mahasiswa Islam (LKMI-HMI), dan www.sadargizi.com, yang menggelar webinar itu. Webinar ini diadakan sebagai forum sedekah ilmu dan berbagi pengalaman.

Menghadirkan narasumber Dr. dr. Muh. Khidri Alwy, M.Ag. (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia, Makassar), Prof. Dr. Anwar Daud, S.K.M., M.Kes. (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar), dan dr. Ahmad Kadarsyah, M.Sc (Yayasan IKRA Padjadjaran).

Adapun yang menjadi penanggap dalam webinar yang dimoderatori Ns. Sarifudin, M.Sc, ini adalah Dr. dr. Lucky Tjahjono, M.Kes. (Emergency Medical Team  PB Ikatan Dokter Indonesia /EMT PB IDI), Hasanuddin, S.IP. M.AP. (Literasi Sehat Indonesia/Universitas Bhayangkara Jakarta Raya), dan dr. Fachrurrozi Basalamah (Bakornas LKMI-HMI). 

Mengapa air menjadi topik pembahasan? Karena, dari zaman dahulu, hingga sekarang, air memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa. Air menjadi salah satu sumber kehidupan mutlak bagi makhluk hidup, terutama umat manusia. Kebutuhan manusia akan air berlaku sepanjang masa dari zaman kuno sampai zaman modern saat ini. 

Ketua Umum PB IDI periode 2012 -- 2015, yang juga Ketua KKSS, dr. Zaenal Abidin, M.Hkes, dalam pengantarnya menyampaikan, banyak negara yang runtuh karena pengelolaan air yang salah. Sebut saja kisah di negeri kuno Sumeria. Negeri yang awalnya makmur berubah menjadi malapetaka akibat bencana lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun