Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudahkah Kita Mempersiapkan Diri Menghadapi Puasa Ramadhan?

14 Maret 2021   12:09 Diperbarui: 14 Maret 2021   12:50 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tribunnews.com

Terkait masalah ini, ada hadits shahih riwayat Tirmizi tentang keutamaan bulan Sya'ban. Rasulullah saw banyak berpuasa di bulan Sya'ban. Ketika ditanya sahabat mengapa demikian? Beliau menjawab karena bulan Sya'ban adalah bulan yang dilalaikan, terletak antara Rajab dan Ramadan.

Dalam riwayat tersebut terdapat isyarat, bahwa sebagaimana Ramadan dimuliakan dan diisi dengan amal-amal mulia, Rajab pun demikian. Rasulullah saw ingin agar bulan Sya'ban tidak dilupakan karena terdapat di antara dua bulan mulia tersebut.

Maka, di dua bulan itu, kita seharusnya sudah mulai membiasakan diri dengan ibadah-ibadah harian seperti puasa, qiyamullail, tilawah atau membaca Alquran, zikir dan doa, sedekah. Jangan lupa, tinggalkan kemaksiatan dan kezaliman sejauh-jauhnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Oh iya, ustadz juga mengingatkan para suami untuk mengingatkan isteri dan anak-anaknya jika mempunyai utang puasa, maka utang puasa tersebut bisa dibayarkan mulai sekarang.

Kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu untuk mengqadhanya seperti seorang ibu yang hamil dan yang sibuk menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan hutang puasa pada bulan Sya'ban. Sebagaimana Aisyah r.a tidak bisa mengqadha puasanya kecuali pada bulan Sya'ban.

Karena, ketika kita berpuasa Ramadhan dan masih memiliki sangkutan utang puasa, maka kita telah berdosa. Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar'i sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa.

Mengapa, karena kita sudah melalaikan utang puasa yang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan. Maka kewajibannya adalah tetap mengqadha, dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.

"Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Dari 12 bulan itu masa kita tidak bisa menyempatkan untuk membayar utang puasa?" tukasnya.

Kedua, persiapan fisik yaitu dengan menjaga kesehatan, berolahraga ringan yang murah yang bisa diterapkan di rumah misalnya berjalan santai. Dengan rutin berjalan santai dapat menjaga agar sistem peredaran darah tetap berfungsi dengan baik selama puasa.

Selain itu, dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, istirahat yang cukup, serta menyiapkan harta atau materi yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan. Materi ini diperlukan untuk memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun