"De, habis itu cuci tangan pakai sabun, cuci muka dan kaki juga ya," kata saya mengingatkan.
Rutinitas membersihkan kotak kotoran kucing menjadi tugas kedua anak saya. Cara ini diyakini bisa menjadi pemutus mata rantai kalau ada toksoplasma. Parasit toksoplasma keluar dari tubuh kucing lewat feses dan bisa menempel di bulunya, lalu menular ke manusia.
Karena itu, saya selalu mengingatkan anak-anak selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir usai bersentuhan yang berkaitan dengan kucing untuk membunuh parasit itu jika menempel di tangan.
Hal yang tidak kalah penting sebenarnya memberikan vaksin pada kucing supaya terhindar dari bakteri. Saya tidak tahu apakah kucing ini sudah divaksin atau belum.
Bagaimanapun vaksin dapat meningkatkan kekebalan tubuhnya sehingga kucing selalu sehat dan tidak menularkan penyakit kepada keluarga saya, terutama anak-anak. Dan, tentu saja ada biaya yang harus dikeluarkan, yang entah berapa.
Sebelumnya, ada kucing kampung yang juga diadopsi dari kecil. Namanya, Popo. Entah siapa yang membuangnya di depan rumah. Sudah tiga minggu ini Popo tidak terlihat batang hidungnya.
Apakah sudah mati? Soalnya dikasih makanan kucing saja tidak dimakan. Dia terlihat tidak bergairah. Bisa jadi Popo sudah tua, yang dirawat sejak masih bayi bersama saudara kembarnya, Pipi.
Berdasarkan artikel yang saya baca, kucing yang berusia setahun, sebenarnya memiliki tubuh yang berusia 15 tahun dalam umur manusia.
Lalu, saat kucing menginjak usia 2 tahun, itu artinya kucing tersebut memiliki tubuh berusia 24 tahun umur manusia. Jika, si Popo dipelihara sejak bayi dan anak saya yang kecil saja sudah 9 tahun, berapa tua tuh si Popo?
Mungkinkah kehadiran Snowy di sini sebagai amanat dari si Popo? Barangkali Popo sempat bertemu dengan Snowy lalu memintanya menggantikan posisinya di rumah ini. Entahlah.