Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Snowy, "Kembalinya Kucing yang Hilang"

28 Februari 2021   15:14 Diperbarui: 28 Februari 2021   15:32 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanya pintu kamar saya selalu saya tutup, kebetulan di kamar saya ada kamar mandinya. Jadi, saya tidak perlu melewati lantai yang dilewati si Snowy. Shalatnya di kamar. (Ribet atau saya yang meribetkan diri?)

Ketiga, biaya perawatannya yang cukup mahal untuk ukuran saya. Ya, makanannya, bedaknya, shamponya, vaksinnya, yang terkadang juga ke salon, dan ke dokter hewan kalau kondisinya kurang sehat. Kalau 6 ekor berapa biaya yang harus dikeluarkan?

Tapi, ya sudahlah, selama kebutuhan anak-anak masih terpenuhi, dan tidak mengganggu kestabilan keuangan rumah tangga, saya pun tidak protes. Meski sesekali kadang ngedumel kalau mencium bau pesing si kucing.

Oh iya, saya tidak mau ikut andil mengurus kucing, semuanya dilakukan oleh suami saya. Buang kotorannya, memandikannya, memberinya makan, yang melakukannya ya suami, yang terkadang juga dibantu oleh anak-anak. Saya mah ogah.

Tapi kalau mengelusnya sesekali, bolehlah. Terkadang tingkah kucing yang lucu kerap membuat saya terhibur. Terkadang gemas juga ingin memeluk atau mengelus tubuhnya. Namun, jarang banget saya lakukan. Kalau lagi ingin saja.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ok, saya kembali ke Snowy.

Mengapa akhirnya saya "berkenan" mengadopsi Snowy? Pertama, kucing ini bukan lagi anak-anak. Seperti halnya manusia, anak kucing juga perlu perhatian yang lebih dibanding ketika kucing beranjak besar. Perlu kehati-hatian sebagaimana kita merawat anak kita saat bayi atau balita.

Kucing yang lebih dewasa juga telah menjalani hidup dengan sejumlah pengalaman yang sudah dipelajarinya. Jika kita memberinya perintah atau arahan, si kucing akan lebih paham dibandingkan kucing yang masih anak-anak.

Snowy yang sudah besar ini mudah juga diajak bercanda. Anak saya yang bungsu senang bercengkrama dengannya. Ia seolah merasa Snowy yang hilang kembali. Ya kembalinya kucing yang hilang.

Itu sebabnya, si kecil yang paling sering bermain dengan kucing, meski kerap juga saya ingatkan untuk tidak terlalu sering. Ya khawatir saja.

Si kecil suka memberinya makan langsung dengan tangan sambil memanggil namanya sembari mengelus kepalanya, atau mengajaknya bercanda dengan mengejar-ngejarnya, atau rebah-rebahan di sampingnya, atau menciumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun