Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Balada Penyintas Covid-19, "Terusir" dari Rumah hingga Tak Bisa Bersua Anak

24 Januari 2021   17:14 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:18 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, mengapa masih ada stigma sosial di tengah masyarakat. Terlebih keterbukaan informasi dengan mudah bisa didapat. Kita bisa mencari informasi valid di internet, bukan yang "katanya-katanya".

Bukan berarti kita jadi berprasangka buruk pada pasien atau mereka yang berhubungan dengan pasien, atau mereka yang tidak sakit tapi memiliki gejala yang mirip dengan Covid-19. 

Jika stigma sosial ini terus terpelihara di masyarakat, maka dapat membuat orang-orang menyembunyikan sakitnya, mereka juga enggan mencari bantuan kesehatan dengan segera, dan membuat mereka tidak menjalankan perilaku hidup yang sehat. 

Stigmatisasi sangat berdampak terhadap imunitas seseorang yang terkait Covid-19 dan akan berpengaruh dalam proses penyembuhan pasien Covid-19. Kita tidak mau kan penangangan Covid-19 jadi sia-sia?

Maka, kita kedepankan simpati dan empati. Bahwa Covid bukanlah aib. Virus ini dapat menimpa siapa saja atas seizin Allah. Karena itu, kita tidak boleh mengucilkan dan menjauhi pasien. Kita posisikan jika itu menimpa kita? Tidak mau kan mengalami hal serupa? 

Bukankah Nabi SAW berpesan untuk memberikan kemudahan dan agar orang yang punya urusan itu tenteram hatinya, tidak waswas, khawatir dan takut. 

Anas bin Malik berkata, Rasulullah pernah bersabda, "Permudahlah dan jangan mempersulit, dan jadikan suasana yang tenteram, jangan menakut-nakuti" (HR Muslim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun