Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Awal Tahun, "Badendang" Wajah dan Semangat Baru demi Keluarga Tangguh

14 Januari 2021   19:36 Diperbarui: 14 Januari 2021   19:48 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewi saat mengikuti BRILIAN PRENEUR UMKM Export 2020 yang diadakan Bank BRI di Jakarta Convention Center, 1-5 Desember 2020.

Dengan wajah baru ini, kawan saya semakin mantap memasarkan produk dagangannya. Meski berganti merek, ternyata tidak memengaruhi para langganannya. Tak mengurangi minat masyarakat untuk membeli racikan pangan kawan saya ini. Pesanan ada saja. 

Sebagai mitra binaan Bank BRI, ia juga kerap diminta mengirim stok barang ke gudang Indonesia Mall Bank BRI. Terlebih produk kawan saya ini termasuk yang paling banyak dicari.

Itu sebabnya, setelah lolos tahap akurasi, ia pun diberi kesempatan mengikuti ajang BRILIAN PRENEUR UMKM Export 2020 pada 1-15 Desember 2020, yang diadakan Bank BRI. Gelaran ini ditargetkan bisa memfasilitasi kontrak para UMKM nasional untuk melakukan ekspor ke beberapa negara.

Indonesia Mall sendiri adalah bentuk kerjasama Bank BRI dengan e-commerce untuk mendorong UMKM go-online. Produk-produk unggulan dari UMKM binaan BRI dapat langsung di akses di e-commerce rekanan dan dapat membantu UMKM tersebut untuk meningkatkan jangkauan penjualan produk para binaan.

Program kerja Bank BRI ini bertujuan membantu UMKM yang ada di Indonesia agar produknya bisa terjual secara online hingga ke 6 negara Asean lainnya. UMKM hanya perlu menyediakan produk saja.

Bank BRI, sebagai bank UMKM terbesar di Indonesia berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Salah satunya caranya dengan mendorong UMKM binaan BRI agar naik kelas menjadi technopreneurs. Syaratnya pelaku UKM memiliki usaha sendiri, bukan reseller atau distributor.

Tidak heran, kawan saya yang kelahiran Jakarta, 12 Oktober 1975 itu begitu antusias mengurus branding produknya. Berharap siapa tahu usahanya kelak bisa naik kelas. Yang tadinya usaha mikro, naik kelas menjadi usaha kecil, lalu naik kelas lagi menjadi usaha menengah, dan syukur-syukur naik kelas lagi menjadi usaha besar. 

Semua diawali dengan "mimpi", bukan? Siapa tahu Rendang Badendang, Dendeng Balado Badendang, dan Sambal Badendang dengan varian ikan bilih, tanak jengkol, dan sambal ijo, siap meramaikan pasar luar negeri. Kalau Allah sudah berkehendak, mimpi itu akan terwujud nyata. 

Dokumentasi Dewi Syafrianis
Dokumentasi Dewi Syafrianis
"Badendang" adalah produk rumahan kawan saya. Dinamakan produk rumahan ya karena dibuatnya memang di rumahnya. Diracik dari tangannya sendiri. Mulai membuat bumbu, memasak, dan memasukkan ke dalam kemasan. Meski dibuat di rumah, tapi higienitas tetap terjaga. 

Mengapa saya bilang begitu karena Dinas Kesehatan Kota Depok, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok, dan LPPOM MUI pernah menyambangi rumahnya untuk memastikan proses pembuatan sambal, dendeng, dan rendang melalui cara pembuatan yang baik, aman, dan sehat. Jadi, sudah terjaminlah aman dan halal.

Kawan saya ini kebetulan tinggal di kompleks yang sama dengan saya. Hanya beda sektor saja. Cuma memang jarak rumah saya dengan rumahnya cukup jauh. Mungkin ada sejauh 1 KM. Jadi, saya sering menyebutnya dengan "tetangga jauh". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun