Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibuku dalam Sebaris Pantun

22 Desember 2020   23:48 Diperbarui: 22 Desember 2020   23:52 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ke pasar beli bunga melati
tak lupa beli buah pepaya
duhai ibuku yang baik hati
kulihat wajahmu selalu bercahaya

jalan-jalan naik perahu
jangan lupa pakai topi
duhai ibu yang banyak tahu
kasihmu padaku tiada bertepi

di langit terlihat bintang
angin bertiup dengan perlahan
pesan ibu janganlah ditentang
nanti kau tak disayang tuhan

malam-malam minum kopi
sambil bersila menikmati alam
duhai ibunda berlesung pipi
cintamu padaku begitu dalam

makan buah pepaya rasanya manis
dimakan bersama di atas dipan
kalau bukan karena ibuku yang humanis
aku tak mungkin raih masa depan

ada pelangi di langit biru
warnanya indah di mata
meski ibuku bukanlah guru
ia selalu mendidikku dengan cinta

rembulan terlihat tertutup awan
senyumnya tetap bercahaya
ibuku memang bukanlah hartawan
tapi ajarannya selalu berbudaya

gadis cantik membawa palu
digoda pemuda berkaca mata
kata ibu jangan seperti benalu
agar hidup selalu dipenuhi cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun