Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Lebih Dekat dengan Aksi Mahasiswa Menolak UU Cipta Kerja

9 Oktober 2020   07:20 Diperbarui: 9 Oktober 2020   10:10 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo menolak UU Cipta kerja (Sumber: Dokumen pribadi)

Melihat para mahasiswa ini "bergerak", jiwa saya pun bergejolak. Rasanya saya ingin mengikuti perjalanan mereka, berbaur bersama mereka sekaligus ingin melihat situasi terkini Istana Negara.

Jadi mengingatkan saya ketika mahasiswa yang juga ikut long march saat gerakan mahasiswa Mei 1998 yang menyerukan agar Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden. Menegangkan dan mendebarkan.

Terakhir berbaur dengan massa demonstrasi itu pada September 2019 di depan gedung DPR/MPR yang menolak RUU KUHP, revisi UU KPK dan sejumlah RUU bermasalah lainnya. 

Demonstrasi ini menimbulkan kerusuhan. Saya pun lari ke sekitar Bendungan Hilir lewat permukiman warga setelah diseberangkan aparat kepolisian yang berjaga dari Gedung DPR/MPR.

Berhubung saya harus mengikuti agenda berikutnya hasrat untuk melihat suasana aksi secara dekat pun tidak jadi. Apalagi saya sudah terlambat, tapi relasi saya masih menunggu saya di ruang kerjanya. Saya pun lanjut pulang dengan naik kereta.

Kondisi di sekitar stasiun Lenteng Agung (8/10) (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Kondisi di sekitar stasiun Lenteng Agung (8/10) (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Pemandangan yang sama saya temui di sekitar Stasiun Lenteng Agung. Mahasiswa dari berbagai kampus tampak bergerak berkumpul di titik berikutnya. 

Saya melihat mereka menumpang mobil bak terbuka dan truk yang cukup membuat antrian kendaraan di belakangnya memanjang. Mereka berteriak saling memberikan semangat.

Saya sudah bisa menduga mereka akan ikut "berjuang" bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya. Janji massa untuk turun ke jalan sepertinya bukan bualan belaka. 

Bahkan mereka berjanji aksi ini akan terus berlanjut hingga titik darah penghabisan. Alasannya, agar generasi berikutnya tidak merasakan dampak dari UU ini.

Ketika saya akan memesan ojek, saya perhatikan dua mahasiswa yang berdiri dekat saya sedari tadi sibuk dengan telepon genggamnya. Tampak berkomunikasi dengan kawannya untuk memastikan posisi yang lain sudah di mana.

"Buruan, gue di bawah JPO ya. Yang lain sudah kumpul," katanya yang terdengar oleh telinga saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun