Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jam Malam

1 September 2020   11:35 Diperbarui: 1 September 2020   11:42 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

semalam serasa berada di kota hantu, selepas maghrib orang-orang menutup pintu, aktifitas dibatasi dalam jam tertentu, tak terdengar langkah kaki orang yang bersandal dan bersepatu.

di malam para lelaki yang biasa bermain kartu, duduk diam membatu, di antara kepulan asap cerutu, yang keluar satu per satu, dari mulutnya yang menggumam menggerutu.

sementara aku duduk terpaku, tak lagi berhasrat membaca buku, yang sedari tadi kupangku, di luar malam terlihat membeku, entah sampai kapan aturan ini berlaku, tak ada kepastian dari para pemangku.

aturan jam malam harus kita setuju, karena virus corona tak bisa ditinju, juga tak bisa dengan satu satu maju, bersama harus 'singsingkan lengan baju', agar covid-19 terhenti tak lagi melaju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun