Beberapa hari lalu, saya ikut "menghadiri" silaturahmi Forwara (Forum Wartawan Kesra) dengan Menko bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) periode 2009-2014 bapak Agung Laksono, yang kini menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 13 Desember 2019.Â
Pertemuan secara virtual melalui aplikasi Zoom ini diinisiasi oleh mantan Ketua Forwara Wury Puspitasari (Wartawan Kantor Berita Antara). Kebetulan saya juga menjadi salah satu pengurus Forwara di masa "kepimpinan" Wury. Pertemuan ini juga "dihadiri" para Kabag Humas dan Staf Humas semasa di bawah kepemimpinan mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (2004-2009) itu.
Forum silaturahmi ini semakin hangat karena juga diikuti para mantan Ketua Forwara: Prima Restri (kala itu wartawan Harian Republika, Widhi Grafias (mantan Wartawan i-Radio), Erwin Lobo (mantan wartawan Suara Pembaruan yang kini menjadi ASN DKI Jakarta dan menjabat lurah), dan Besty Charmin S (yang sekarang menjabat Kepala Biro RRI Denpasar, Bali). Apa ada yang belum saya sebutkan?
Ini menjadi pertemuan untuk melepas kangen dengan pak Agung yang begitu dekat dengan awak media. Terbukti, beliau masih ingat dengan teman-teman media yang selalu mengawal kegiatan saat menjabat Menko Kesra, baik di Jakarta maupun di luar kota.
Melalui Zoom ini bisa saling sapa dengan "bertatap muka". Sayang, silaturahmi yang penuh kehangatan dan keakraban ini hanya berlangsung selama 1 jam  (karena kesibukan beliau). Lalu diputuskan akan ada silaturahmi berikutnya secara tatap muka jika Covid-19 sudah berlalu. Bisa di kediamannya, bisa pula di tempat lain. Meski sebentar, yang penting "puas dan lega".
Ngomong-ngomong apa jadinya dunia tanpa aplikasi Zoom Meeting di tengah pandemi Covid-19? Pastinya dunia kian suram. Mungkin juga tak bercahaya. Komunikasi apa yang bisa dihandalkan yang mampu "menghadirkan" puluhan bahkan ratusan orang dalam satu perangkat? Email? Panggilan video? Group WhatsApp? Ah rasanya kurang seru karena terbatas dan kurang mengasyikkan.Â
Saya jelas berterima kasih kepada pencipta aplikasi (Eric Yuan) yang semakin sering digunakan di saat banyak masyarakat bekerja di rumah dan belajar di rumah. Saya beberapa kali "menghadiri" acara diskusi, seminar, dan jumpa pers secara virtual. Saya juga beberapa kali mengikuti pertemuan sekolah anak-anak saya. Kalau dipikir-pikir ya menghemat tenaga, waktu, dan biaya jika harus dilakukan secara tatap muka di suatu tempat.
Tak hanya untuk keperluan itu saja. Terlebih aplikasi Zoom juga dipakai bukan untuk sekedar urusan pekerjaan dan pendidikan saja, tapi juga untuk sekedar lepas kangen dengan teman-teman, kerabat, relasi, tetangga, dan keluarga.Â
Dan, saya yakin bukan hanya saya saja yang memanfaatkan aplikasi ini, tapi banyak, bahkan sedunia. Karena Zoom menjadi salah satu aplikasi yang banyak digunakan orang-orang saat physical distancing di tengah pandemi virus Covid-19.
Ini menandakan pemakainya tidak lagi dari kalangan pengusaha, dan pemerintah tapi juga berbagai kalangan. Terlebih aplikasi ini juga ramah diinstall di handphone. Selama mengikuti beberapa kali Zoom saya selalu menggunakan hp android, bukan laptop atau perangkat komputer. Saya juga bisa duduk dengan santai.Â
Terima kasih mas Eric Yuan, pendiri dan CEO aplikasi video conference Zoom. Tanpa hasil inovasimu, mungkin menghadapi situasi krisis pandemi Covid-19 ini akan dilalui dengan "tanpa semangat" dan kekhawatiran akan pekerjaan yang terabaikan.