Mohon tunggu...
NENGHENDRIYANI
NENGHENDRIYANI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masuk angin? Ya, kerokan

7 November 2017   13:20 Diperbarui: 8 November 2017   17:25 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mungkin aku salah satu orang yang kuno saat ini. Tak peduli bahwa sekarang sudah era milenia. Bila sakit semua orang milenia pasti ke dokter, klinik, dan ujungnya dirujuk ke rumah sakit. Aku masih tetap aku yang dulu. Sama seperti saat masih kecil dulu. Aku masih ingat kapan aku mengenal budaya ini; kerokan. Aku adalah anak pertama di rumah. Sebagai anak pertama sudah pasti aku harus serba bisa. Termasuk mengerok orang tua yang tiba-tiba sakit setelah kehujanan. Berawal dari kebiasaan keluarga itulah, hingga kini aku akrab dengan uang gobanan (keping logam zaman dulu), dan balsem. Bila tak ada balsem, minyak kelapa pun jadi. 

Buat apa sih harus pake balsem atau minyak kelapa saat mengerok? Menurutku itu hanya untuk membantu memudahkan saja saat mengerok. Dengan mengoleskan sedikit balsem atau minyak ayahku tidak akan sakit saat dikerok. Kenapa pakai gobanan? Karena kalau pake cebanan bukan buat kerokan. Eit, bercanda. Sebetulnya, keping logam gobanan itu lebih halus pinggirnya. Jadi saat digunakan mengerok kulit punggung, kulit tidak akan perih. Sebenarnya bisa saja diganti dengan uang logam pecahan lima ratus rupiah atau seribu rupiah tahun emisi terbaru untuk mengerok. Sayang, pinggirnya kurang halus dan enak. Jadi, sering sakit bila menggunakan itu.

OOhOhya, aku selalu dikeerok bila kena hujan atau bawa motor lebih dari 20km. Masuk angin kedalon kalau menurut ibuku. Nah, untuk meringankannya aku pasti minta kerokan. Rasanya tidak sakit apalagi perih. Apalagi bila yang mengerok nya sudah tahu betul bagian-bagian atau alur urat yang harus dikerok. Akan lebih terasa khasiatnya bila yang mengerok pun menggunakan sedikit tenaga saat mengerok. Jadi tidak asal kerok. Ada yang bilang kalau dikerok itu harus pelan-pelan agar tidak sakit. Itu sebenarnya salah. Kekuatan keping gobanan yang menekan urat syaraf di punggung itu menurutku mempengaruhi kecepatan pulihnya tubuh dari masuk angin atau kecapaian yang diderita. Asal yang melakukannya tidak tergesa-gesa, jangan perlu khawatir kulit menjadi luka. Bila dilakukan dengan tepat kerokan sangat bermanfaat bagi pemulihan tkondiai tubuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun