Mohon tunggu...
Neneng Junita
Neneng Junita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Alquran dan Tafsir

ِبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحٍمٰنِ الرَّحِيْم

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merdeka, Indonesiaku

31 Agustus 2022   11:12 Diperbarui: 31 Agustus 2022   11:16 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merdeka, Indonesia Ku

Oleh : Neneng Junita

Desiran angin di pagi ini
Ku duduk sambil meneguk segelas kopi
Termenung jauh..
melihat ke arah langit yang biru

Terkenang perjuangan para pahlawan
Percikan darah, terombang ambing, tersayat-sayat
Demi satu kibaran bendera pusaka
Sang merah putih diatas bumi pertiwi

Kala kuingat derita sang pejuang
Tidur beralaskan tanah, Makan ubi rebus tak ada nasi
sembunyi didalam kegelapan malam
Anak istri ditinggalkan, demi sebuah perjuangan

Taktik upaya dilakukan
Tak peduli badan sendiri
Asal tanah air bisa berdikari
Terlepas dari belenggu penjajah negeri

Tibalah masanya, perjuangan tak sia-sia
Bendera pusaka dinaikkan
Sekujur tubuh keringat dingin
Menetes si air mata mengharukan

Merdeka!
Indonesia merdeka!
Sontak kebahagian terpancar keseluruh negeri
Bumi pertiwi, Terlepas dari penjajah tak tau diri

Pahlawan ku  yang hebat
Pemimpin ku yang kuat
Bangsaku yang cerdas
Aku bangga dengan negeriku

Indonesia
Berlambangkan burung garuda
Bersemboyankan bhineka tunggal ika
Berideologikan pancasila
selalu menjadi pegangan  semangat kita

Sebagai anak bangsa
Mari lanjutkan perjuangan para pahlawan
Unggul dimata dunia
Membawa nama negeri tercinta, Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun