Mohon tunggu...
Neneng Diah Kurniasih
Neneng Diah Kurniasih Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Biji Chia, Si Kecil dengan Kaya Manfaat

3 Maret 2021   18:53 Diperbarui: 3 Maret 2021   19:20 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Biji dalam bahasa latin yaitu semen. Biji berasal dari bakal biji atau disebut dengan ovulum dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain yaitu oleh buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta atau tidak terlindung oleh organ pada Gymnospermae. Pengertian biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Secara agronomis biji merupakan hasil budidaya yang dapat digunakan sebagai bahan konsumsi manusia.

Salah satu makanan tergolong dalam kelompok biji-bijian adalah biji chia. Biji chia adalah biji-bijian kecil yang berasal dari tanaman Salvia hispanica. Tanaman berbunga ini berasal dari Meksiko tengah dan selatan. Di abad ke-16 biji chia dibudayakan sebagai bahan pangan dan sumber makanan pokok oleh suku Aztec dari Meksiko. 

Kemudian, pada abad ke-21 , chia ditanam dan dikonsumsi secara komersial di negara asalnya Meksiko dan Guatemala. Ada Bolivia, Argentina, Ekuador, Nikaragua, dan Australia juga ikut memasarkan makanan tersebut. Biji disajikan dalam bentuk bubuk atau utuh digunakan untuk minuman dan makanan.

Secara struktur biji chia memiliki ciri-ciri berbentuk lonjong dan berwarna abu-abu dengan bintik-bintik hitam dan putih. Ukuran biji biasanya berdiameter sekitar 2 milimeter atau setara deengan 0,08 inci. Biji chia bersifat hidrofilik yaitu menyerap cairan hingga 12 kali beratnya saat direndam dalam air. 

Saat direndam biji dapat mengembang dengan lapisan lendir yang memberikan tekstur gel yang khas pada makanan dan minuman berbahan dasar chia. Selain itu, biji chia juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Seperti pada chia kering mengandung 6% air, 42% karbohidrat , 16% protein , dan 31% lemak. Dilansir dari USDA (United States Department of Agriculture), 2 sendok makan biji chia atau setara dengan 30 gram mengandung 150 kcal energi, 5 gram protein, 12 gram karbohidrat, serta nol kandungan gula dan kolesterol.

Tak lepas dari kandungan gizi pada biji chia. Biji chia juga tak kalah memberikan manfaat, khususnya manfaat dalam bidang pangan. Maka tak heran jika banyak diperbincangkan oleh para pencinta makanan organik. Meski berukuran kecil, biji chia kerap disebut superfood karena besarnya kandungan nutrisi. Biji chia kerap dijadikan sebagai olahan pendamping pada makanan dan minuman. Salah satunya olahan smoothie yang selalu identik dengan taburan chia sebagai topping. Selain itu, biji chia menjadi penganti olahan yang berbahan telur seperti pancake dan muffin. Hal ini dapat menjadi alternatif bagi orang-orang yang alergi terhadap telur.

Selain di bidang pangan biji chia juga memberi manfaat pada kesehatan tubuh. Di antara manfaatnya ialah sebagai berikut :

  • biji chia membantu menurunkan berat badan

Sebagian orang yang berencana menurunkan berat badan penting untuk menjaga asupan serat pada tubuh. Serat dibutuhkan untuk fungsi pencernaan. Menurut angka kecukupan gizi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, wanita dewasa membutuhkan serat setidaknya 30 gram per hari. sedangkan laki-laki memerlukan serat sekitar 38 gram. 

Jumlah serat yang cukup tinggi di dalam chia dipercaya dapat menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan makanan yang mengandung serat tinggi umumnya dapat membantu dalam membuat perut merasa kenyang lebih lama. Penelitian menunjukkan bahwa penderita obesitas yang rutin mengonsumsi chia seed selama 6 bulan, terlihat mengalami penurunan berat badan sekitar 2 kg. Namun, bukan berarti mengonsumsi biji chia berat badan akan berkurang begitu saja. Tetap menjaga pola makan dan rutin berolahraga menjadi kunci sukses menurunkan berat badan.

  • baik untuk kesehatan tulang

Biji chia kaya akan protein serta mineral. Kandungan pada biji chia, seperti kalsium, mangan, magnesium, dan fosfor baik untuk mendukung kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Selain itu, chia seed yang berasal dari tanaman juga merupakan sumber kalsium yang baik.

  • memelihara kesehatan jantung

Biji chia dengan kandungan protein, serat, antioksidan, dan lemak baik yang tinggi memiliki dampak yang baik untuk kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi chia seed dapat melindungi jantung dari pengerasan pembuluh darah dan penyakit jantung. Namun efek ini tidak hanya semata-mata dari mengonsumsi biji chia, selalu terapkan pola makan yang baik dan rutin berolahraga.

  • baik bagi penderita diabetes dan divertikulosis

Sejumlah penelitian menunjukkan keterkaitan mengonsumsi biji chia dengan penurunan risiko diabetes tipe 2. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa chia seed dapat mencegah lonjakan gula darah di dalam tubuh. Efek ini diduga terkait dengan kandungan gizi di dalam chia seed yang dapat membantu menjaga stabilnya gula darah.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya serat dapat membantu meringankan gejala divertikulosis. Mengonsumsi makanan yang berserat tinggi dapat memperlancar pergerakan usus dan mencegah sembelit.

Dibalik kandungan manfaat biji chia terhadap kesehatan sebaiknya tetap waspada akan bahaya biji chia jika dikonsumsi berlebihan. Hal ini bisa menimbulkan risiko dan berbalik menyerang mengganggu kesehatan. Ada baiknya tetap mengontrol jumlah konsumsi harian biji chia jika berencana mengonsumsi setiap hari. Beberapa dampak jika mengonsumsi biji chia secara berlebihan seperti masalah gangguan pencernaan, risiko tersedak, dan alergi.  Gejala alergi dapat berupa diare, muntah, serta gatal di bibir atau lidah. Dalam kasus yang berat, alergi makanan dapat menyebabkan anafilaksis, suatu kondisi kesulitan bernapas dan sesak di tenggorokan serta dada.

Mengenal kandungan manfaat serta bahaya pada biji chia menuntut kita agar dapat memilah dan memilih makanan sebelum mengonsumsinya. Hal ini juga menjadi salah satu contoh ataupun acuan dari sekian banyaknya makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Penjelasan ini diharapkan mampu lebih membuka wawasan kepada orang-orang akan pentingnya mempertimbangkan nilai gizi pada apa yang dikonsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun