Mohon tunggu...
Neneng RirisTariska
Neneng RirisTariska Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

FEB UHAMKA 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peranan Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

28 Oktober 2020   20:40 Diperbarui: 28 Oktober 2020   20:45 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4. Komunikasi

Komunikasi bisnis, terutama pengiklanan, dapat menyebabkan pertanyaan etis. Iklan palsu dan menyesatkan merupakan perbuatan ilegal dan tidak etis, dan dapat membuat marah pelanggan. Selain itu juga dapat membuat pelanggan salah tafsir terhadapat produk tersebut.

D. PERAN PEMERINTAH DALAM MENDORONG PERILAKU ETIS

Pemerintah dapat mendorong perilaku etis dengan memperketat regulasi. Diantara semuanya, hukum berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan, konflik kepentingan dan akuntabilitas perusahaan. Namun, aturan jura perlu penegakan, dan pelaku bisnis yang tidak etis nampaknya sering "menyelipkan" sesuatu tanpa tertangkap. Peningkatan regulasi dapat membantu, namun tidak bisa memecahkan masalah etika secara keseluruhan.

E. PERAN ASOSIASI PERDAGANGAN DALAM MENDORONG PERILAKU ETIS

Asosiasi perdagangan sering memberikan panduan etika bagi anggotanya. Organisasi-organisasi ini, yang beroperasi dalam industri tertentu, berada dalam posisi yang baik untuk menekan anggota yang menjalankan praktik bisnis secara meragukan. Namun, penegakan hukum dan otoritas bervariasi untuk msing-masing asosiasi. Asosiasi perdagangan dibentuk untuk kepentingan anggota mereka, sehingga tindakan-tindakan keras dapat merugikan diri sendiri.

F. PERAN PERUSAHAAN DALAM MENDORONG PERILAKU ETIS

Kode etik yang diberikan perusahaan kepada karyawan mereka dapat menjadi cara yang paling efektif untuk mendorong perilaku etis. Sebuah kode etik (code of ethics) adalah panduan tertulis tentang perilaku yang dapat diterima secara etis seperti yanh didefinisikan oleh organisasi. Kode tersebut menguraikan kebijakan seragam, standar, dan hukuman untuk pelanggaran. Karena karyawan tahu apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang terjadi apabila melanggarnya, maka kode etik dapat mendorong perilaku etis. Kadang-kadang karyawan yang ingin bertindak secara etis mungkin merasa sulit untuk melakukannya. Praktik yang tidak etis bisa jadi telah tertanam dalam suatu organisasi. Kemudian karyawan dengan etika pribadi tinggi kemudian dapat mengambil langkah kontroversial yang disebut "whistle-blowing" (meniup peluit). Whistle blowing adalah menginformasikan perbuatan tidak etis didalam suatu organisasi kepada pers atau pejabat pemerintah. 

Ketika perusahaan berupaya menciptakan lingkungan yang mendidik karyawan dan memelihara perilaku etika, masalah erika yang muncul akan lebih sedikit. Pada akhirnya kebutuhan untuk whistle blowing akan berkurang. Sulit bagi suatu organisasi untuk mengembangkan kode etik, kebijakan, dan prosedur untuk menangani setiap hubungan dan situasi. Bila tidak ada kebijakan perusahaan, atau prosedur yang diterapkan, tes cepat untuk menentukan apakah perilaku termasuk etis adalah dengan melihat apakah orang lain/rekan kerja, pelanggan, dan pemasok menyetujuinya. Keputusan etis akan selalu dilakukan dengan teliti, keterbukaan dan komunikasi tentang pilihan akan membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan bisnis.

G. TANGGUNG JAWAB SOSIAL

a. Definisi Tanggung Jawab Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun