Mohon tunggu...
Penulis Katapang
Penulis Katapang Mohon Tunggu... -

Alirka darah dengan syariatNya, hentikan nafas karena jannahNya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Takut Melanggar HAM atau Syariah?

18 Januari 2018   07:00 Diperbarui: 18 Januari 2018   09:02 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh : Ummu Nanda

KontraS mencatat sepanjang tahun 2017 pelanggaran HAM di Indonesia semakin meningkat,terutama di daerah DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.Hal ini,menurut pengurus Divisi Riset dan Advokasi KontraS  bapak Ananto (Jakarta,10 Desember 2017).

Secara umum pelanggaran HAM di Indonesia di lakukan oleh pemerintah umumnya berkaitan dengan pemilihan kepala daerah.sedangkan,kasus pelanggaran HAM di berbagai daerah berdimensi agama dan keyakinan yang akhirnya berimbas pada jaminan hak atas kebebasan berekspresi dan beropini.

Dengan demikian,jelas terlihat situasi HAM di Indonesia semakin memburuk.karena,bukan melindungi keagamaan namun sering untuk dukungan politik.contoh nyata dalam pilkada Jakarta 2017 ada beberapa ulama di berbagai daerah di persekusi,Ormas Islam di bubarkan sebab akan menerapkan syariah.

Oleh karena itu,masyarakat mayoritas (Islam) akan sulit di ajak menerapkan syariah secara total karena takut melanggar HAM.padahal,harusnya lebih takut melanggar syariah karena syariah aturan dari sang Maha pencipta (Allah SWT).

Oleh karena itu," Wahai Kaum Muslim",marilah kita kembali ke ajaran Islam.karena,Islam menempatkam manusia pada tempat yang paling tinggi dan menjamin adanya hak pemuliaan/pengutamaan manusia ( baca TQS:17:70),serta ikut bersama-sama berjuang menegakkan kembali kekuasaan Islam yakni Khilafah 'ala minhaj an- nubuwwah in syaa Allah kita akan mulia di dunia dan di akhirat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun