Mohon tunggu...
Nelvianti Virgo
Nelvianti Virgo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ketika menulis menjadi sebuah kebutuhan...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Antara Negeri 5 Menara dan Laskar Pelangi

17 Agustus 2012   03:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:38 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Kali ini saya akan membahas tentang novel-novel best seller yang sangat menarik perhatian saya: Negeri 5 Menara dan Laskar Pelangi. Keduanya sama-sama hebat dan secara tersirat memiliki kesamaan karakter. Apa itu? Berikut saya uraikan:

1.Bertema pendidikan

Jika Negeri 5 Menara (N5M) bercerita tentang tokoh utamanya dan lima orang sahabatnya (Sahibul Menara) menuntut ilmu di pondok pesantren (ponpes), maka Laskar Pelangi punya cerita tentang Sembilan anak Belitong yang berjuang untuk menempuh pendidikan.

2. Bercerita tentang indahnya persahabatan

Bagi yang sudah pernah membaca novel ini tentu tidak asing lagi dengan Sahibul Menara dan Laskar Pelangi. Sahibul Menara adalah sebutan untuk Alif dan sahabatnya di ponpes. Menjelang maghrib mereka sering menghabiskan waktu di bawah menara, sehingga mereka dijuluki Sahibul Menara yaitu orang-orang yang punya menara. Sedangkan Laskar Pelangi adalah sebutan untuk murid SD Muhammadiyah yang hanya berjumlah 9 orang, yang tidak lain adalah Ikal dan sahabatnya. Kisah persahabatan mereka sungguh indah.

3. Tokoh utama tidak terlalu menonjol

Ikal tokoh utama dalam novel Laskar Pelangi tidaklah sehebat Lintang temannya yang mampu memahami setiap pelajaran dengan mudah.  Begitu juga dengan Alif tokoh utama dalam novel Negeri 5 Menara digambarkan sebagai seseorang yang sulit menghafal dibandingkan dengan kedua teman lainnya Baso dan Raja. “…semua pelajaran bagiku adalah kerja keras dan perjuangan.”… Negeri 5 Menara  halaman 194.

4. Selalu diselipkan kisah cinta yang mengundang tawa

Hal inilah yang membuat pembaca tidak jenuh. Masihkan ingatkah kamu bagaimana kisah cinta Ikal dengan A Ling? Ikal jatuh cinta hanya karena melihat kuku-kuku indahnya A Ling. Ia rela mengayuh sepeda berpuluh-puluh kilometer untuk membeli kapur demi melihat kuku-kuku indah itu. Dan bagaimana kisah Alif dengan Sarah? Alif diejek oleh Sahibul Menara bagai pungguk merindukan bulan, dan ia ditantang jika bisa berfoto dengan Sarah maka ia akan ditraktir makrunah (makanan khas pondok) selama satu bulan.

5. Mempunyai kata-kata khas yang selalu diingat pembaca

Coba perhatikan, apa kata-kata yang sering diucapkan Andrea Hirata dalam novelnya Laskar Pelangi? “…Penyakit gila no….” Sedangkan Ahmad Fuadi selalu menyelipkan kata-kata “Man Jadda Wajada” dalam setiap kisahnya, karena ia ingin setiap pembaca merasakan semangat man jadda wajada.

Bagaimana menurut anda dengan dua novel tersebut? Apakah anda sudah membaca keduanya? Sangat disayangkan sekali apabila anda melewatkan dua novel  yang difilmkan ini, karena novel ini sarat akan pesan moral, terlebih untuk kondisi pendidikan Indonesia saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun